Tangerang (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menegaskan tidak ada toleransi atau nirtoleransi untuk penyerahan laporan keuangan maskapai tahun depan.

"Toleransi untuk tahun ini saja, tahun depan sudah tertib, ya kan sudah kita berikan toleransi tahun ini," kata Jonan saat inspeksi mendadak (sidak) di Terminal 1 Bandara Soetta, Tangerang, Rabu malam.

Pasalnya, Jonan masih memberikan toleransi hingga 30 Juni 2015 untuk pelaporan keuangan maskapai 2014, yang seharusnya diserahkan pada 30 April 2015.

Dia mengatakan nantinya akan diumumkan bahwa apakah maskapai tersebut dalam keadaan keuangan yang sehat atau memiliki modal negatif, bahkan merugi.

Jonan menyebutkan berdasarkan laporan keuangan maskapai yang sudah diserahkan 30 April lalu, ada dua hingga tiga perusahaan yang mengalami ekuitas negatif.

"Kebanyakan dari AOC (sertifikat operasi penerbangan) dari maskapai tak berjadwal," katanya.

Namun, dia mengatakan tidak akan memberikan asistensi apapun kepada maskapai terkait laporan keuangan karena sudah memasuki ranah bisnis, bukan tugas dari kementerian.

"Asistensi apa, kita-kita ini enggak punya bisnis," katanya.

Terkait audit keselamatan bandara yang akan dilakukan Mei 2015, pihaknya tidak akan menutup-nutupi hasil audit tersebut.

"Formatnya nanti akan diumumkan, tidak akan ditutup-tutupi, masa mau bicara fakta harus ditunda-tunda," katanya.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, badan usaha angkutan niaga berjadwal, yang sudah menyerahkan baru delapan (42 persen) maskapai dari keseluruhan 19 maskapai.

Delapan maskapai itu, di antaranya Garuda Indonesia, Travel Express Aviation Service, Citilink Indonesia, Transnusa Aviation Mandiri, Aviastar Mandiri, Kalstar Aviation, Asi Pudjiastuti Aviation dan Jatayu Gelang Sejahtera.

Sementara itu, 11 maskapai yang masih dalam proses audit atau hanya menyerahkan surat keterangan dari kantor akuntan publik kepada Ditjen Perhubungan udara Kemenhub, di antaranya Lion Mentari Airlines, Wings Abadi, Batik Air Indonesia, Tri MG Intra Asia Airlines, Sriwijaya Air, Nam Air, Trigana Air Service, My Indo Airlines, Cardig Air, Indonesia Air Asia dan Indonesia Air Asia X (baru beroperasi Januari 2015).