Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN menunjuk Tanri Abeng sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) menggantikan pejabat sebelumnya, Sugiharto.

Pengangkatan Tanri Abeng untuk masa tugas lima tahun di Pertamina dilakukan langsung Menteri BUMN Rini M Soemarno yang didampingi Menteri ESDM Sudirman Said, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.

Selain Tanri, Rini juga menetapkan tiga anggota komisaris lainnya yaitu Sahala Lumban Gaol, Suahasil Nazara, dan Widhyawan Prawiraatmadja.

Adapun empat komisaris yang diberhentikan yaitu Sugiharto, Gatot Trihargo, Nurdin Zainal dan Susilo Siswoutomo.

Menurut Rini Soemarno, dengan susunan baru komisaris di bawah komando Tanri Abeng diharapkan Pertamina bisa lebih besar lagi dan mampu menghadapi tantangan korporasi ke depan.

"Pak Tanri, berpengalaman membangun BUMN dan mengembangkan perusahaan kami yakini bisa membawa Pertamina mampu berkompetisi menjadi perusahaan global," ujar Rini.

Sementara itu Tanri Abeng ketika dimintai tanggapannya atas kepercayaan pemerintah untuk mengawasi Pertamina mengatakan, bahwa ini merupakan pekerjaan yang tidak mudah.

"Pertamina harus menjadi pendobrak bagi BUMN lain untuk bisa masuk dalam jajaran bisnis global. Pertamina punya kemampuan untuk itu dari sisi ukuran dan industrinya," ujar Tanri.

Meski begitu tambahnya, karena tingginya faktor risiko yang dihadapi Pertamina, maka proses pengambilan keputusan di perusahaan harus sangat hati-hati.



Profil Tanri

Tanri Abeng lahir di Selayar, Sulawesi Selatan, 7 Maret 1942. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Hasanudin Makassar, Program Master of Business Administrasion, University of New York, Buffalo.

Sederet pengalaman kerja atau karir Tanri seperti di PT Union Carbide Indonesia, Presiden Direktur PT Multi Bintang Indonesia, Presdir Grup bakrie.

Sedangkan di pemerintahan Tanri yang memperistrikan Farida Nasution ini pernah menjadi Meneg Pendayagunaan BUMN Kabinet Pembangunan VII, dan Meneg Pendayagunaan BUMN Kabinet Reformasi.

Usai menempuh pendidikan SLTA, Tanri mendapat kesempatan mengikuti program American Field Service Exchange Program, selanjutnya masuk Universitas Hasanudin yang kemudian menyelesaikan S-1 di Graduate School of Business Administration di Universitas New York, Amerika Serikat.

Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.

Di bidang BUMN, Tanri juga pernah dipercaya menjadi Komisaris Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Setelah lebih dari empat dekade berkecimpung dalam dunia bisnis dan pemerintahan, di tahun 2011 Tanri Abeng mendirikan Universitas Tanri Abeng yang berlokasi di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Terakhir, ia menjabat sebagai CEO OSO Group, menggantikan Oesman Sapta Odang. OSO Group bergerak di bidang pertambangan, perkebunan, transportasi, properti, dan hotel.