Jakarta (ANTARA News) - Selain terlihat dari makanan, gaya hidup dan mode, perpaduan budaya dan waktu kini juga dapat terlihat di dalam gaya rambut.

"Fuzione berasal dari kata fusion, memadukan berbagai macam budaya dari berbagai wilayah yang digabungkan dengan era dan jaman yang spesik," kata Dyah Fitrisally Strategic Marketing Manager Professional PT Akasha Wira Internasional Tbk, dalam hair show Makarizo di Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut Sally mengatakan bahwa tren rambut Fuzione terinsipirasi dari travelling yang kini menjadi gaya hidup banyak orang di mana berbagai kekayaan budaya mancanegara dengan era tertentu dapat ditemukan saat melakukan aktivitas tersebut.

Tren rambut Fuzione sendiri, menurut Sally, mencerminkan perpaduan kekayaan budaya dan era dari empat benua, mulai dari Eropa, Afrika, Amerika dan Asia.

Menurut Wong Inte, Indonesia Marketing Manager Profesional PT Akasha Wira Internasional Tbk, tren rambut tersebut menggabungkan dua teknik.

"Menggunakan teknik rebonding color, pengaplikasian dua proses sekaligus yakni pelurusan dan pewarnaaan dalam satu kali proses," kata dia.

Untuk pemilihan warna, tren rambut Fuzione lebih menggunakan warna-warna yang kontras, seperti gradasi rambut merah Barongsai untuk gaya Wishi-Mo dari Asia dan ombre dengan akar rambut berwarna gelap yang semakin ujung rambut berwarna coklat terang menyesuaikan gaya seru Hippie tahun 1970an untuk gaya Navie dari Amerika.

"Kami harap tren rambut ini dapat menjadi sumber inspirasi," ujar Sally.