Banda Aceh (ANTARA News) - Sekira 500 jenazah korban banjir bandang ditemukan di kawasan Desa Babu Pulo Tiga, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), kata staf Humas Pemda Aceh Tamiang, Nasir Musa, Selasa. Ketika dihubungi ANTARA News dari Banda Aceh, Nasir Musa, mengemukakan bahwa ratusan jasad korban banjir bandang itu hingga Selasa siang disemayamkan di sejumlah pos komando (posko) daerah tersebut. Pulo Tiga merupakan salah satu kawasan terparah dilanda banjir bandang akibat hujan deras dan luapan sejumlah sungai di daerah itu sejak Kamis (21/12). Nasir Musa, menyatakan, ratusan jenazah tersebut hingga kini belum teridentifikasi dan dikuburkan, karena harus menunggu izin dari pihak keluarga. Ia juga menjelaskan, arus transportasi Kuala Simpang (ibukota Aceh Tamiang) ke Medan (Sumatera Utara) belum normal, kecuali bus atau truk berukuran besar. Belum normalnya transportasi darat itu lantaran sebagian badan jalan masih tergenang air dan lumpur yang ketinggiannya hampir mencapai satu meter, ujar Nasir. Kendati demikian, menurut dia, banjir bandang yang merendam ratusan desa di Kabupaten Aceh Tamiang itu kini berangsur surut, dan cuaca mulai cerah sejak Senin (25/12). "Banjir berangsur surut, namun masyarakat masih trauma khawatir terjadi banjir susulan, dan warga yang terperangkap di rumah bertingkat dan atap rumah belum berani turun, karena takut banjir susulan," katanya. Selain itu, Nasir menjelaskan, empat kecamatan, yakni Telaga Muku, Seuruwey, Banda Mulia dan Sungai Hiu, sampai saat ini masih terisolir, karena masih tingginya genangan air. Penyaluran bantuan logistik dan kebutuhan pengungsi juga belum merata karena medan yang sulit, sehingga ratusan terancam kelaparan, selain itu aktivitas perdagangan dan perkantoran pemerintah hingga kini masih lumpuh, meski banjir sudah mulai surut di beberapa tempat, demikian Nasir Musa. (*)