Jakarta (ANTARA News) - Paviliun Indonesia pada World Expo Milano 2015 yang mengusung tema Stage of The World hingga pembukaan pada 1 Mei 2015 masih terkendala masalah teknis karena beberapa peralatan pendukung tertahan di Bea Cukai Italia.
"Yang masih belum datang dan masih tertahan adalah oculus, rencananya besok dijanjikan oleh pihak Bea Cukai Italia akan direlease," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak saat dihubungi, Senin.
Selain perangkat oculus atau alat penyaji visual tiga dimensi yang akan membuat pengunjung seolah memperoleh pengalaman berkunjung ke Indonesia dengan metode augmented reality, Nus menambahkan, beberapa artefak dan peralatan pendukung juga masih tertahan di pihak Bea Cukai Italia.
"Untuk oculus akan lengkap pada 5 Mei 2015, sementara untuk artefak dan peralatan pendukung pada tanggal 12 Mei 2015. Hingga saat ini untuk ruang oculus masih belum dibuka untuk umum," ujar Nus.
Nus menambahkan, pada pagi hari waktu setempat, pihaknya bersama dengan tim juga akan mendatangi pihak Bea Cukai Italia, untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut agar perlengkapan Paviliun Indonesia bisa segera dipergunakan.
"Pak Menteri (Rachmat Gobel), kembali ke Milan malam nanti dari Polandia untuk memastikan kondisi normal," ujar Nus.
Nus menambahkan, biaya yang dikeluarkan Paviliun Indonesia pada WEM 2015 tersebut secara keseluruhan ditanggung oleh pihak swasta dengan penanggung jawab dari Koperasi Pelestarian Budaya Nusantara.
Sementara kementerian terkait akan mengisi berbagai kegiatan selama enam bulan penyelenggaraan WEM 2015 tersebut seperti World Ocean Day, Indonesia National Day dan Indonesia Coffee Week.
"Anggaran dari pemerintah tidak ada, semua dari pihak swasta yaitu penanggung jawab dari Koperasi Pelestarian Budaya Nusantara, dengan sponsor swasta," kata Nus.
Pada perhelatan akbar yang akan berlangsung pada 1 Mei hingga 31 Oktober 2015 tersebut Paviliun Indonesia tersebut mengusung tema Stage of The World dan akan menampilkan kekayaan alam dan kebudayaan Indonesia ke kancah internasional.
Dengan menempati area pameran seluas 1.175 meter persegi, Paviliun Indonesia akan menampilkan serangkaian acara seperti World Ocean Day pada Juni 2015, serta Indonesia National Day dan Indonesia Coffee Week pada September 2015.
Paviliun Indonesia menampilkan ikon khusus, Badak Jawa, dengan berbahan dasar perunggu seberat 500 kilogram, yang dipilih karena memiliki kaitan erat dengan upaya pelestarian ekosistem di Indonesia, sekaligus memiliki sejarah khusus dengan Paus Tahta Suci Vatikan di masa lampau.
Dalam pameran yang digelar di area seluas 110 ha di kawasan Rho, sebelah barat Milan, Italia, tersebut, paviliun Indonesia akan dibagi dalam lima zona, yaitu zona Indonesia Hari Ini yang akan mengulas sejumlah fakta terbaru tentang Indonesia.
Selain itu, zona Pangan yang mengangkat kekayaan bahan makanan alami lokal seperti rempah-rempah, kopi, cokelat, gula, teh, dan kuliner Indonesia yang berhasil memasuki pasar global, dan zona Energi yang didukung teknologi ring of fire dan sumber panas bumi.
Kemudian, zona Maritim yang mengangkat kisah perjalanan Marcopolo, dan zona Budaya yang akan menampilkan makanan Indonesia dengan berlandaskan sejarah nilai spiritual.
Total perdagangan Indonesia-Italia selama lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,67 persen dengan nilai empat miliar dolar Amerika Serikat. Hingga Februari 2015, Indonesia surplus 127,78 juta dolar AS dengan nilai ekspor 346,12 juta dolar AS.
Ekspor ke Italia didominasi minyak kelapa sawit mentah dan suling, diikuti produk batu bara, kopi, serta tekstil dan produk tekstil (TPT).
Perangkat pameran Indonesia di Milan masih terkendala
5 Mei 2015 13:27 WIB
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Nus Nuzulia Ishak (ANTARA FOTO/Erafzon SAS)
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
Tags: