Garland, Texas (ANTARA News) - Agen-agen FBI selama bertahun-tahun sudah memonitor salah seorang dari dua pria bersenjata yang ditembak mati karena melepaskan tembakan di sebuah eksibisi kartun Nabi Muhammad di Texas yang dijaga ketat polisi.

Kedua pria ini diidentifikasi sebagai Elton Simpson dan Nadir Soofi, dan mereka tinggal satu kamar pada sebuah apartemen di Phoenix, Arizona.

Simpson diketahui sedang diawasi sejak 2006 dan pada 2011 terbukti berbohong kepada agen-agen FBI mengenai niatnya bergabung dalam jihad kekerasan di Somalia.

FBI dan polisi menggeledah rumah kedua pria di Apartemen Autumn Ridge di Phoenix, Arizona, dan mengungsikan para penghuni selama beberapa jam pagi-pagi.

Eksibisi Garland itu diadakan oleh Pamela Geller, presiden American Freedom Defense Initiative (AFDI). Organisasi yang disebut Southern Poverty Law Center sebagai kelompok kebencian ini telah mensponsori kampanye iklan anti-Islam dalam sistem transportasi di seluruh negeri.

Dua tersangka bersenjata ini turun di depan bangunan dari sebuah kendaraan begitu acara bertajuk "Muhammad Art Exhibit" itu akan berakhir. Mereka mulai menembak dengan menyasar seorang satpam, dan melukai kaki si satpam.

Para polisi Garland yang berada di acara itu langsung membantu sang satpam, lalu terlibat kontak senjata dengan kedua pria bersenjata. Keduanya lalu tertembak mati.

Tidak ada korban lagi selain kedua tersangka karena kebanyakan orang berada di dalam arena ketika kejadian itu berlangsung.

Pasukan penjinak bom, FBI, dan sebuah tim SWAT terlibat dalam penjagaan eksibisi kontroversial ini, kata polisi Garland.

Di Phoenix, polisi menggeledah apartemen kedua pria dan sebuah van warna putih yang diparkir di luar dengan salah satu kaca jendelanya pecah, demikian AFP.