Presiden Minta ANTARA Suarakan Rakyat dan Negara
26 Desember 2006 11:38 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA menyuarakan berita untuk kepentingan rakyat dan negara secara obyektif, konstruktif dan berimbang.
"Menurut pendapat saya, yang menjadi harapan kita semua adalah pertama menyuarakan berita untuk kepentingan rakyat dan negara secara obyektif, konstruktif dan berimbang," kata Presiden dalam acara puncak peringatan HUT ke-69 LKBN ANTARA di Auditorium Adhiyana, Wisma ANTARA, Jakarta, Selasa.
Menurut Presiden, negara dan rakyat keduanya menjadi pemangku hajat bagi kehidupan bangsa sekarang dan masa mendatang.
Selain itu, kata Kepala Negara, peran dan fungsi LKBN ANTARA adalah mengembangkan sisi usaha bisnis ANTARA untuk meningkatkan aset lembaga dan meningkatkan kesejahtareaan keluarga besarnya.
"Ini adalah peran kembar. Jalankan dengan baik, pemerintah akan mendukung dan mendorong, agar kedua misi ini dapat dijalankan dengan baik," katanya.
Presiden mengemukakan, sekarang ini sudah saatnya pers Indonesia bisa mengaudit apa yang dilakukan oleh seluruh lembaga negara secara obyektif, konstruktif dan berimbang.
"Kalau kurang katakan kurang, baik katakan baik, tidak baik katakan tidak baik. Dengan demikian tidak ada dusta di antara kita," katanya, disambut tepuk tangan hadirin dan undangan, antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika, Sofyan Djalil, Mendagri, M. Ma`ruf, dan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso.
Dalam kesempatan itu, Presiden Yudhoyono mengatakan bahwa di era reformasi ini pemerintah tidak ingin mengarahkan LKBN ANTARA, karena ANTARA sendiri sudah tahu arahnya.
"Jadi, tidak perlu ada pengarahan, melainkan pandangan untuk kemajuan LKBN ANTARA. Secara khusus, saya mengucapkan selamat HUT ke-69 LKBN ANTARA," katanya.
Presiden Yudhoyono mengingatkan bahwa peran ANTARA di era perjuangan dulu sangat besar dalam mewartakan perjuangan bangsa ini, sehingga tidak boleh dilupakan.
Di era reformasi ini, lanjut Presiden, ANTARA bergulat mencari posisinya yang tepat. Bantuan negara, yakni pemerintah dan lembaga legislatif, diarahkan untuk bisa menjadikannya sebagai World Class Multimedia Company and Information Agency.
"Saya yakin tidak lama lagi ANTARA akan meraih status sebagai World Class Multimedia Company," ungkap Presiden.
Presiden Yudhoyono juga meminta seluruh komponen bangsa, agar turut menyukseskan penyelenggaraan konferensi Organization of Asia Pasifik News Agency (OANA) pada Desember 2007 yang dilaksanakan di Jakarta, dan LKBN ANTARA terpilih selaku penyelenggaranya setelah menjadi Presiden Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik yang beranggotakan 30 kantor berita tersebut. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006
Tags: