Mahasiswa USN diharapkan saingi mahasiswa asing dalam MEA
5 Mei 2015 00:22 WIB
Ilustrasi. Sejumlah aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UB melakukan unjuk rasa di depan gedung DPRD, Malang, Jawa Timur, Senin (16/3). Mereka menuntut pemerintah memperbaiki kinerjanya dengan menyelesaikan beberapa permasalahan antara lain kemandirian pangan dan stabilitas harga pangan, penyelesaian kisruh politik, serta penghentian liberalisasi ekonomi yang dinilai tidak berpihak pada ekonomi kerakyatan. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Kolaka (ANTARA News) - Rektor Universitas Sembilan Belas November, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Ashari mengharapkan agar mahasiswa dan masyarakat bisa bersaing dengan orang asing saat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diberlakukan.
"Jika Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah diberlakukan, artinya orang Kolaka bukan lagi bersaing dengan orang Kolaka sendiri, melainkan dengan orang asing," katanya di Kolaka, Senin.
Begitu juga dengan mahasiswa lulusan perguruan tinggi, baik dari Makassar maupun UI atau UGM, akan berhadapan dengan lulusan dari Singapura dan negara ASEAN lainnya, jelas Ashari di depan staf dan mahasiswa USN pada upacara Hardiknas tahun 2015 di halaman kampus.
"Karena itu lanjut doktor lulusan UGM Jogja ini yang harus dilakukan sekarang dalam menyambut MEA adalah mendorong daya saing bangsa melalui penelitian yang inovatif dan dapat memberikan dampak ekonomi langsung pada masyarakat," ujarnya.
Ini merupakan tanggungjawab pemerintah dan perguruan tinggi, meskipun masih ada yang tidak menyadari hal ini, ucapnya.
Universitas Sembilan Belas November (USN) sendiri kata dia, menargetkan pada tahun 2039 nanti sudah harus masuk 100 universitas terbaik di Asia dan untuk mencapai semua itu, dosen dan staf diminta untuk memacu diri serta memiliki tanggungjawab dalam pekerjaan.
"Tahun 2016 nanti sudah ada profesor yang mengajar di USN, paling tidak wakil rektor satu atau saya sendiri," jelas Ashari.
Selain itu, dia juga menghendaki agar mahasiswa USN dilibatkan dalam menyusun DIPA Anggaran tahun 2016 nanti. Hal ini dilakukan agar mahasiswa selalu mengontrol penggunaan anggaran keuangan kampus.
"Jika Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah diberlakukan, artinya orang Kolaka bukan lagi bersaing dengan orang Kolaka sendiri, melainkan dengan orang asing," katanya di Kolaka, Senin.
Begitu juga dengan mahasiswa lulusan perguruan tinggi, baik dari Makassar maupun UI atau UGM, akan berhadapan dengan lulusan dari Singapura dan negara ASEAN lainnya, jelas Ashari di depan staf dan mahasiswa USN pada upacara Hardiknas tahun 2015 di halaman kampus.
"Karena itu lanjut doktor lulusan UGM Jogja ini yang harus dilakukan sekarang dalam menyambut MEA adalah mendorong daya saing bangsa melalui penelitian yang inovatif dan dapat memberikan dampak ekonomi langsung pada masyarakat," ujarnya.
Ini merupakan tanggungjawab pemerintah dan perguruan tinggi, meskipun masih ada yang tidak menyadari hal ini, ucapnya.
Universitas Sembilan Belas November (USN) sendiri kata dia, menargetkan pada tahun 2039 nanti sudah harus masuk 100 universitas terbaik di Asia dan untuk mencapai semua itu, dosen dan staf diminta untuk memacu diri serta memiliki tanggungjawab dalam pekerjaan.
"Tahun 2016 nanti sudah ada profesor yang mengajar di USN, paling tidak wakil rektor satu atau saya sendiri," jelas Ashari.
Selain itu, dia juga menghendaki agar mahasiswa USN dilibatkan dalam menyusun DIPA Anggaran tahun 2016 nanti. Hal ini dilakukan agar mahasiswa selalu mengontrol penggunaan anggaran keuangan kampus.
Pewarta: Darwis Sarkani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: