Klaten (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat untuk menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) secara berjenjang sehingga tidak langsung datang ke rumah sakit jika hanya sakit batuk ringan.

"Kalau hanya batuk ringan jangan langsung ke rumah sakit, ke puskesmas dulu saja," kata Presiden Jokowi saat menyerahkan secara simbolis Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) di SD Temuwangi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin.

Presiden menambahkan, jika memang sakitnya berat, maka dokter di puskesmas akan memberikan rujukan untuk ke rumah sakit.

"Jadi sistemnya berjenjang, kalau memang sakit berat nanti akan dirujuk ke rumah sakit," katanya.

Presiden menambahkan, jika seluruh masyarakat langsung datang ke rumah sakit, maka jumlah pasien akan penuh dan pada akhirnya tidak tertangani dengan baik.

Karena itu, presiden kembali mengimbau agar masyarakat datang ke fasilitas kesehatan secara berjenjang.

Sementara itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris menambahkan, Presiden Jokowi memberikan perhatian yang sungguh-sungguh atas pentingnya distribusi Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk semua segmen kepesertaan.

Menurut Direktur Utama BPJS Kesehatan masyarakat sangat gembira menerima KIS dan menyambut antusias kehadiran Presiden Jokowi untuk berdialog.

Sebelumnya, tambah Fachmi Idris, sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada buruh atau pekerja, Presiden Jokowi juga telah menyerahkan KIS kepada buruh kebun di Deli Serdang (Sumut) pada 18 April 2015 dan buruh perkapalan di Jakarta Utara pada 28 April 2015, serta buruh industri garmen di Ungaran (Jateng) pada 29 April 2015.

"Dengan adanya KIS sebagai jaminan kesehatan nasional yang mampu melayani seluruh rakyat, negara kembali hadir melalui pemastian terimplementasinya Sistem Jaminan Sosial bidang Kesehatan yang berlandaskan gotong royong," katanya.

Fachmi menambahkan, kegiatan ini merupakan wujud perhatian yang besar dari Presiden Jokowi terhadap kesejahteraan seluruh elemen masyarakat di Indonesia.