Khofifah terperanjat lihat rumah penduduk hampir ambruk
3 Mei 2015 17:12 WIB
Mensos Khofifah Indar Parawansa mengunjungi rumah Matnor di Desa Sawang, Kecamatan Tapin Selatan, Kalsel, Minggu (3/5). Mensos merasa prihatin dan langsung meminta pemda untuk memperhatikan dan memperbaiki rumah tersebut. (istimewa)
Tapin Selatan (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa terperanjat melihat rumah milik salah seorang penduduk di Desa Sawang, Kecamatan Tapin Selatan, Tapin, Kalimantan Selatan, bernama Matnor hampir ambruk.
Khofifah tampak terdiam dan menggelengkan kepala saat berjalan kaki sekitar 20 meter dari jalan raya ke rumah Matnor, yang penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Minggu.
"Ini sudah mendesak untuk dilakukan perbaikan. Saya minta ini jadi prioritas untuk mendapatkan program rehabilitasi rumah tidak layak huni," katanya.
Rumah yang ditempati Matnor dan tiga adiknya itu berdinding papan yang sudah lapuk dan di beberapa tempat terlihat jebol, begitu juga dengan rumbia yang tidak lagi penuh menutup atap.
Khofifah juga meminta pemerintah setempat untuk memastikan Matnor dan adiknya, Yuliana Safitri yang masih duduk di bangku kelas lima SDN Sawang bersama Supriadi di kelas IX SMP Tapin serta Yati Maimani di kelas VII SMP Tapin, mendapatkan program bantuan sosial lainnya.
"Pastikan mereka juga mendapatkan Kartu Indonesia Pintar dan raskin," ujarnya.
Khofifah juga mengingatkan bagi anak-anak yatim piatu itu untuk tetap semangat dan bekerja keras, serta tidak lupa mendoakan kedua orang tua mereka.
"Selesai shalat jangan lupa bacakan Al Fatihah untuk kedua orang tua. Tetap semangat ya," demikian pesan Khofifah bagi Matnor bersaudara.
Khofifah tampak terdiam dan menggelengkan kepala saat berjalan kaki sekitar 20 meter dari jalan raya ke rumah Matnor, yang penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Minggu.
"Ini sudah mendesak untuk dilakukan perbaikan. Saya minta ini jadi prioritas untuk mendapatkan program rehabilitasi rumah tidak layak huni," katanya.
Rumah yang ditempati Matnor dan tiga adiknya itu berdinding papan yang sudah lapuk dan di beberapa tempat terlihat jebol, begitu juga dengan rumbia yang tidak lagi penuh menutup atap.
Khofifah juga meminta pemerintah setempat untuk memastikan Matnor dan adiknya, Yuliana Safitri yang masih duduk di bangku kelas lima SDN Sawang bersama Supriadi di kelas IX SMP Tapin serta Yati Maimani di kelas VII SMP Tapin, mendapatkan program bantuan sosial lainnya.
"Pastikan mereka juga mendapatkan Kartu Indonesia Pintar dan raskin," ujarnya.
Khofifah juga mengingatkan bagi anak-anak yatim piatu itu untuk tetap semangat dan bekerja keras, serta tidak lupa mendoakan kedua orang tua mereka.
"Selesai shalat jangan lupa bacakan Al Fatihah untuk kedua orang tua. Tetap semangat ya," demikian pesan Khofifah bagi Matnor bersaudara.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015
Tags: