Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo sepakat dan siap memfasilitasi sejumlah tuntutan buruh yang disuarakan dalam unjuk rasa memperingati Hari Buruh se-Dunia di depan Kantor Gubernur Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat.

"Pemerintah Provinsi siap membantu buruh untuk menyuarakannya ke pemerintah pusat, sekaligus memberikan fasilitas ke Jakarta," ujarnya di hadapan puluhan ribu buruh di sela aksi.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, mengaku akan membentuk tim perumus untuk mengkaji segala tuntutan yang disampaikan agar semua berjalan sesuai prosedur.

Sejumlah tuntutan yang disampaikan buruh untuk tingkat nasional, antara lain pembubaran Pengadilan Hubungan Industrial (PHI), jalankan jaminan pensiun, tolak upah murah dan jalankan jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Kemudian, tolak penghapusan hak mogok kerja dan konvensi ILO Nomor 87 dan 98, tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), turunkan harga kebutuhan pokok, serta revisi peraturan pemerintah tentang pembayaran Pajak Penghasilan (PPH 21) yang sangat memberatkan bagi buruh.

Komisioner Persatuan Pekerja/Buruh Jawa Timur Menggugat (saPUJagat) Jazuli mengapresiasi sikap Pemprov Jatim yang dinilai berpihak terhadap buruh dan meminta segera mengirim surat rekomendasi ke pemerintah pusat, mulai Presiden RI, DPR RI, Kementerian Tenaga Kerja dan kementerian-kementerian terkait lainnya sesuai tuntutan.

"Kami juga memiliki tuntutan lokal khusus kepada Gubernur, yaitu diterbitkannya Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perlindungan Ketenagakerjaan sebagai bentuk payung hukum terhadap buruh," katanya.

Terkait tuntutan tersebut, Pemprov Jatim masih akan melibatkan sejumlah tim ahli, di antaranya tim akademik dan tim ahli yang berkaitan.

Sementara itu, dalam aksi yang dimulai usai Shalat Jumat tersebut diikuti puluhan ribu buruh dari berbagai perusahaan di kawasan ring 1, yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto.

Selain berorasi, massa juga membentangkan spanduk bertuliskan sejumlah tuntutan, mengibarkan bendera, dan membawa keranda sebagai simbol keprihatinan terhadap nasib para buruh.

Hujan yang mengguyur di lokasi aksi pun tak membuat buruh bubar dan terus berorasi, dengan sesekali berjoget sembari didengarkan alunan musik bernada dangdut dari mobil komando.

Di penghujung aksi, Gubernur Jatim Soekarwo didampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko yang menemui massa dari atas panggung memotong dua tumpeng sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dalam peringatan Hari Buruh se-Dunia 2015.