Jakarta (ANTARA News) - Kepala Polri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan saat masih bertugas di Kepolisian Resor Bengkulu tahun 2004 harus diselesaikan tahun ini.
"Kami panggil dengan segera karena pada tahun depan kasusnya kedaluwarsa sehingga harus diselesaikan tahun ini supaya pelapor dan korban tidak menuntut kepada Polri," katanya kepada wartawan usai shalat Jumat bersama buruh di Monumen Nasional, Jakarta.
Ia menjelaskan polisi memanggil Novel Baswedan untuk memperoleh keterangan tambahan sesuai permintaan kejaksaan serta melakukan rekonstruksi perkara.
"Untuk itu kami harus melakukan pemanggilan guna melengkapi apa yang diminta jaksa. Sudah dilakukan pemanggilan dua kali tapi tidak hadir sehingga harus dilakukan penangkapan," kata Kapolri.
Badrodin mengatakan penangkapan semestinya tidak perlu dilakukan karena Novel merupakan anggota kepolisian.
"Dia harusnya sukarela diperiksa," katanya.
Polisi menangkap Novel Baswedan di rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Jumat dini hari.
Novel dituduh melakukan
tindak pidana penganiayaan di Pantai Panjang Ujung Kota Bengkulu
tanggal 18 Februari 2004 berdasarkan laporan Yogi Hariyanto.
Novel yang saat itu berpangkat Inspektur Satu dan menjabat sebagai
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bengkulu dianggap
terlibat dalam penembakan terhadap pencuri burung walet tersebut.
Kasus Novel harus selesai tahun ini, kata Kapolri
1 Mei 2015 14:08 WIB
Kepala Polri Jenderal Pol. Badrodin Haiti (kiri) bersama Plt. Ketua KPK Taufiequrachman Ruki (kanan) usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/4/15). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Pewarta:
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: