Kapolri dan Menaker Jumatan bersama buruh di Monas
1 Mei 2015 13:53 WIB
Ilustrasi--Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri (tengah) menemui buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang melakukan aksi di depan Istana Merdeka Jakarta, Senin (10/11). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Polri Jendral Polisi Badrodin Haiti dan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri shalat Jumat bersama para buruh
di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada peringatan Hari Buruh Internasional.
Kepala Polri duduk di barisan tengah bersama sejumlah perwira polisi. Sementara Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jendral Polisi Unggung Cahyono yang juga memantau aksi buruh duduk di barisan terdepan tepat di belakang imam.
Usai shalat, puluhan buruh menghampiri Kepala Polri, berebut bersalaman atau sekedar mengambil gambar menggunakan kamera telepon mereka.
Sementara Menteri Ketenagakerjaan mengatakan dia turun langsung untuk memantau aksi buruh dan memastikan pemimpin serikat pekerja menjalankan komitmen untuk melakukan aksi secara tertib.
"So far sih bagus. Kita ucapkan terima kasih pada yang sudah menjaga ketertiban aksi," kata Hanif usai shalat Jumat.
Tentang penolakan buruh pada rencana kenaikan upah minimum provinsi lima tahun sekali, dia mengatakan,"Kalau formulanya sudah selesai digodok, menurut saya tidak masalah mau naik dua tahun sekali sekali pun."
Dia mengatakan bahwa yang paling krusial dalam penetapan kenaikan upah adalah menentukan formula kenaikan yang adil bagi buruh tapi juga bisa diperkirakan oleh pengusaha untuk merencanakan keuangan perusahaan.
Sementara itu terkait penghapusan sistem alihdaya, Hanif mengatakan bahwa masalah itu masih menjadi pekerjaan rumah utama pemerintah.
"Itu kaitannya dengan penegakan hukum ketenagakerjaan. Kita juga senantiasa mencari cara agar para pengusaha taat ketentuan UU Ketenagakerjaan," katanya, yang datang ke Monas sekitar pukul 12.15 WIB, saat khotbah Jumat sedang berlangsung. (Alviansyah Pasaribu/Ida Nurcahyani)
Kepala Polri duduk di barisan tengah bersama sejumlah perwira polisi. Sementara Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jendral Polisi Unggung Cahyono yang juga memantau aksi buruh duduk di barisan terdepan tepat di belakang imam.
Usai shalat, puluhan buruh menghampiri Kepala Polri, berebut bersalaman atau sekedar mengambil gambar menggunakan kamera telepon mereka.
Sementara Menteri Ketenagakerjaan mengatakan dia turun langsung untuk memantau aksi buruh dan memastikan pemimpin serikat pekerja menjalankan komitmen untuk melakukan aksi secara tertib.
"So far sih bagus. Kita ucapkan terima kasih pada yang sudah menjaga ketertiban aksi," kata Hanif usai shalat Jumat.
Tentang penolakan buruh pada rencana kenaikan upah minimum provinsi lima tahun sekali, dia mengatakan,"Kalau formulanya sudah selesai digodok, menurut saya tidak masalah mau naik dua tahun sekali sekali pun."
Dia mengatakan bahwa yang paling krusial dalam penetapan kenaikan upah adalah menentukan formula kenaikan yang adil bagi buruh tapi juga bisa diperkirakan oleh pengusaha untuk merencanakan keuangan perusahaan.
Sementara itu terkait penghapusan sistem alihdaya, Hanif mengatakan bahwa masalah itu masih menjadi pekerjaan rumah utama pemerintah.
"Itu kaitannya dengan penegakan hukum ketenagakerjaan. Kita juga senantiasa mencari cara agar para pengusaha taat ketentuan UU Ketenagakerjaan," katanya, yang datang ke Monas sekitar pukul 12.15 WIB, saat khotbah Jumat sedang berlangsung. (Alviansyah Pasaribu/Ida Nurcahyani)
Pewarta: Alviansyah Pasaribu dan Ida Nurcahyani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: