Jakarta (ANTARA News) - Indonesia berupaya mendorong India untuk berinvestasi membangun pabrik baja di tanah air guna mencukupi kebutuhan "steel plate" untuk komponen otomotif, demikian disampaikan Direktur Alat Transportasi Darat Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Soerjono.

"Jadi, selama ini industri otomotif itu menyumbang defisit yang besar juga, karena masih banyak komponen impor. Nah, kalau India masuk, itu kemungkinan harganya bisa lebih murah, dan mereka juga sudah bagus," ujar Soerjono di Jakarta, Selasa.

Soerjono menyampaikan hal tersebut usai mendampingi Menteri Perindustrian Saleh Husin saat bertemu dengan delegasi pengusaha dari India di Ruang Cendrawasih Kemenperin, Jakarta.

"Kami minta mereka investasi atau melakukan pengembangan usaha pada produsen baja asal India, yang sudah ada di Indonesia, yakni PT Essar. Itu sudah ada pabriknya di sini, tinggal dihitung, mereka bisa masuk atau tidak," ujar Soerjono.

Menurut Soerjono, India memiliki produk otomotif yang besar di Indonesia, salah satunya adalah Tata Motors, di mana India sedang gencar mempromosikan Tata Motors dan merk lain di Indonesia.

"Jadi, sekarang dia itu mencoba untuk mempromosikan merek India-nya. Kalau dia kuat di Indonesia. Tiongkok itu kayaknya sudah tidak berhasil bersaing dengan Jepang," ujar Soerjono.