Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin memaparkan dua strategi pemerintah dalam mewujudkan industri hijau dalam Tropical Landscapes Summit di Jakarta, Selasa.




"Dua strategi tersebut adalah mengembangkan industri yang sudah ada menuju industri hijau dan membangun industri baru dengan menerapkan prinsip-prinsip industri hijau," katanya.


Ia menjelaskan pengembangan industri yang sudah ada menuju industri hijau dilakukan melalui berbagai upaya, antara lain penerapan standar industri hijau pada industri tekstil, ubin keramik, semen, baja, serta pulp dan kertas.




Pemerintah menerbitkan katalog bahan baku ramah lingkungan untuk industri tekstil, ubin keramik, dan makanan; pedoman umum dan teknis konservasi energi dan pengurangan emisi gas CO2; panduan teknis untuk studi kelayakan implementasi konservasi energi dan pengurangan emisi CO2; dan panduan pengolahan limbah cair, bahan berbahaya dan beracun (B3), serta panduan produksi bersih.



Selain itu pemerintah menjalankan program restukturasi mesin untuk industri gula, tekstil dan produk tekstil serta industri kulit dan alas kaki sejak tahun 2007.

Pemerintah juga memberikan penghargaan Industri Hijau sejak 2010 dan tahun 2014 telah memberikan penghargaan itu kepada 256 perusahaan.




Pada pembangunan industri baru, Menteri Perindustrian mengatakan, pemerintah mendorong penerapan prinsip-prinsip industri hijau dalam proses produksi seperti penggunaan bahan baku, energi, dan air yang efisien.




"Insentif yang bisa diberikan untuk industri yang telah menerapkan industri hijau berupa peningkatan kapasitas sumber daya manusia perusahaan industri, dukungan promosi, serta penyediaan tenaga ahli audit energi, air dan bahan baku," katanya.