Presiden serahkan Kartu Indonesia Sehat kepada pekerja
28 April 2015 10:23 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) berfoto bersama para pekerja usai penyerahan Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebagai tanda kepesertaan Jaminan Kesehatan (JKN) untuk pekerja di PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (28/4). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada para buruh atau pekerja di wilayah Jakarta Utara, Selasa.
Presiden membagikan KIS kepada pekerja di BUMN PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB) di wilayah Cilincing Jakarta Utara.
Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja putih tiba di kantor BUMN yang terletak di Jalan Sindang Laut Jakarta Utara sekitar pukul 10.00 WIB.
Sejumlah menteri dan pejabat mendampingi Presiden Jokowi antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno, Menaker Hanif Dhakiri dan Mensos Khofifah Indar Parawansa.
Program KIS akan menjamin dan memastikan masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan manfaat pelayanan kesehatan seperti yang dilaksanakan melalui jaminan kesehatan nasional yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
KIS memberikan jaminan bahwa pelayanan dan fasilitas kesehatan yang diberikan tidak membedakan peserta berdasarkan status sosial.
Presiden membagikan KIS kepada pekerja di BUMN PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB) di wilayah Cilincing Jakarta Utara.
Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja putih tiba di kantor BUMN yang terletak di Jalan Sindang Laut Jakarta Utara sekitar pukul 10.00 WIB.
Sejumlah menteri dan pejabat mendampingi Presiden Jokowi antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno, Menaker Hanif Dhakiri dan Mensos Khofifah Indar Parawansa.
Program KIS akan menjamin dan memastikan masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan manfaat pelayanan kesehatan seperti yang dilaksanakan melalui jaminan kesehatan nasional yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
KIS memberikan jaminan bahwa pelayanan dan fasilitas kesehatan yang diberikan tidak membedakan peserta berdasarkan status sosial.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: