Delegasi Palestina mengundang Indonesia dirikan KBRI
23 April 2015 20:29 WIB
ilustrasi Peringatan Ke-60 Tahun KAA Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah (ketiga kiri) bersama Menlu Palestina Riyad al-Maliki (tengah) dan Menlu Swedia Margot Wallstrom (kiri) berbincang usai Plenary Session IV of Asian African Summit dalam rangkaian Konferensi Asia Afrika 2015 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (23/4/15). (ANTARA FOTO/AACC2015/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Delegasi Palestina yang hadir dalam Konferensi Parlemen Asia Afrika (KPAA) Abdullah, mengundang pemerintah Indonesia untuk segera mendirikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di negaranya.
"Kami mengundang Indonesia untuk secara resmi menguatkan hubungan diplomatik (dengan membuka KBRI)," kata Abdullah dihadapan para pimpinan DPR RI, seusai penutupan acara Konferensi Parlemen Asia Afrika (KPAA) di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis malam.
Abdullah mengatakan Palestina telah meminta dukungan terhadap negara-negara Asia Afrika atas kemerdekaannya, sejak perhelatan Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955.
Dia mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia melanjutkan isu dukungan kemerdekaan Palestina itu dalam KAA ke-60 tahun ini.
"Saya harap Indonesia segera membuka KBRI di Palestina sebagai tanda hubungan diplomatik. Kami akan membawa anda ke Ramallah, ke Jerusalem, kami bawa anda ke rumah kami," kata dia.
Sebelumnya pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyatakan dukungannya atas rencana pemerintah membuka Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Palestina.
"Kita dukung pernyataan presiden yang mau membuka KBRI di Palestina," kata Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.
Menurut Fadli, apabila benar pemerintah Indonesia membuka KBRI di Palestina, dan hal itu diikuti okeh negara-negara di Asia Afrika lainnya, maka akan menjadi sebuah pengakuan defacto dan dejure bagi kemerdekaan Palestina.
"Menurut delegasi Palestina, kedutaan besar RI bisa dibuka di Ramallah," kata Fadli.
"Kami mengundang Indonesia untuk secara resmi menguatkan hubungan diplomatik (dengan membuka KBRI)," kata Abdullah dihadapan para pimpinan DPR RI, seusai penutupan acara Konferensi Parlemen Asia Afrika (KPAA) di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis malam.
Abdullah mengatakan Palestina telah meminta dukungan terhadap negara-negara Asia Afrika atas kemerdekaannya, sejak perhelatan Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955.
Dia mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia melanjutkan isu dukungan kemerdekaan Palestina itu dalam KAA ke-60 tahun ini.
"Saya harap Indonesia segera membuka KBRI di Palestina sebagai tanda hubungan diplomatik. Kami akan membawa anda ke Ramallah, ke Jerusalem, kami bawa anda ke rumah kami," kata dia.
Sebelumnya pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyatakan dukungannya atas rencana pemerintah membuka Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Palestina.
"Kita dukung pernyataan presiden yang mau membuka KBRI di Palestina," kata Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.
Menurut Fadli, apabila benar pemerintah Indonesia membuka KBRI di Palestina, dan hal itu diikuti okeh negara-negara di Asia Afrika lainnya, maka akan menjadi sebuah pengakuan defacto dan dejure bagi kemerdekaan Palestina.
"Menurut delegasi Palestina, kedutaan besar RI bisa dibuka di Ramallah," kata Fadli.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: