Mantan Wali Kota Tegal segera disidangkan
23 April 2015 17:02 WIB
Mantan Walikota Tegal Diperiksa KPK Tersangka korupsi Mantan Walikota Tegal Ikmal Jaya meninggalkan gedung KPK usai diperiksa di Jakarta, Rabu (8/4). Ikmal diperiksa terkait dugaan kasus korupsi dalam pelaksanaan tukar guling tanah (ruislag) antara Pemerintah Kota Tegal dan pihak swasta pada tahun 2012. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Semarang (ANTARA News) - Mantan Wali Kota Tegal, Ikmal Jaya, tersangka dugaan korupsi tukar guling lahan tempat pembuangan akhir Bokongsemar, Kota Tegal, segera diadili di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang.
Panitera Muda Tindak Pidana Korupsi Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang Heru Sungkowo di Semarang, Kamis, mengatakan, berkas mantan orang nomor satu di Kota Tegal tersebut telah dilimpahkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Berkas terdiri atas dua tersangka yang akan disidang terpisah," katanya.
Atas pelimpahan tersebut, kata dia, Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi akan menunjuk hakim yang bertugas mengadili perkara tersebut dan waktu sidang.
Sebelum perkaranya dilimpahkan ke pengadilan, Ikmal Jaya sendiri telah dipindahkan penahanannya ke Lembaga Pemasyarakatan Klas I Kedungpane Semarang.
Ikmal ditetapkan tersangka bersama Direktur CV Tri Daya Pratama, Syaeful Jamil.
Ikmal dan Syaeful dijerat dengan Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 yang diubah dan ditambahkan dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.
Keduanya didakwa melakukan tindak pidana korupsi yang merugikan negara sekitar Rp8 miliar.
Panitera Muda Tindak Pidana Korupsi Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang Heru Sungkowo di Semarang, Kamis, mengatakan, berkas mantan orang nomor satu di Kota Tegal tersebut telah dilimpahkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Berkas terdiri atas dua tersangka yang akan disidang terpisah," katanya.
Atas pelimpahan tersebut, kata dia, Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi akan menunjuk hakim yang bertugas mengadili perkara tersebut dan waktu sidang.
Sebelum perkaranya dilimpahkan ke pengadilan, Ikmal Jaya sendiri telah dipindahkan penahanannya ke Lembaga Pemasyarakatan Klas I Kedungpane Semarang.
Ikmal ditetapkan tersangka bersama Direktur CV Tri Daya Pratama, Syaeful Jamil.
Ikmal dan Syaeful dijerat dengan Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 yang diubah dan ditambahkan dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.
Keduanya didakwa melakukan tindak pidana korupsi yang merugikan negara sekitar Rp8 miliar.
Pewarta: I.C. Senjaya
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
Tags: