Maputo (ANTARA News) - Pemerintah Mozambik pada Rabu (22/4) menyatakan lebih dari 600 warga Mozambik yang telah terpengaruh oleh gelombang kerusuhan xenofobia di Afrika Selatan sedang dalam perjalanan ke Maputo.
Lembaga Penanganan Bencana Nasional menyatakan kelompok itu diperkirakan tiba di negeri tersebut antara Rabu dan Kamis pagi waktu setempat.
Korban aksi kebencian terhadap orang asing yang diangkut oleh Pemerintah Mozambik akan ditampung di pusat persinggahan Boane, sekitar 30 kilometer di sebelah selatan ibu kota Mozambik, tempat mereka kemudian akan diangkut ke wilayah asal mereka masing-masing.
Tujuh orang, termasuk tiga warga Mozambik sejauh ini telah tewas akibat kerusuhan xenofobia di Afrika Selatan sejak aksi itu meletus lebih dari satu pekan sebelumnya.
Komisi Tinggi Mozambik di Afrika Selatan menyatakan situasi telah mulai kembali normal, sementara pihak berwenang menindak jaringan xenofobia.
Kelompok pertama sebanyak 107 orang yang sudah tiba di pusat persinggahan Boane telah dipulangkan ke daerah asal mereka, kata Xinhua.
Gelombang baru kerusuhan itu meletus cuma beberapa hari setelah Raja Zulu Goodwill Zwelithini, otoritas tradisional tertinggi Kwazulu Nata, mendesak orang asing "agar mengemas barang mereka dan pergi" dri negeri itu.
Pada 2008, 72 orang asing menemui ajal, akibat serangan xenofobia di daerah pinggiran Afrika Selatan.
(Uu.C003)
600 warga Mozambik diungsikan dari Afrika Selatan
23 April 2015 13:25 WIB
Pengunjuk rasa membawa poster menentang kekerasan dan xenofobia di luar gedung pengadilan di Johannesburg, Afrika Selatan, saat empat terdakwa disidang atas pembunuhan seorang warga Mozambik.(arsip/REUTERS/Mike Hutchings)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015
Tags: