Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi melaporkan hasil pertemuan tingkat menteri (AAMM) Konferensi Asia Afrika (KAA) kepada para pemimpin negara Asia-Afrika.

"Para menteri dan delegasi menegaskan bahwa Semangat Bandung masih relevan hingga saat ini untuk menghadapi tantangan masa kini," kata Menlu retno Marsudi di Plenary Hall Balai Sidang Jakarta, Rabu.

Menlu juga menyampaikan bahwa para peserta AAMM juga menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama Selatan-Selatan untuk mencapai perdamaian, stabilitas dan kemakmuran bersama.

Dalam laporan tersebut, menlu juga menyebutkan poin-poin kesepakatan yang diraih dalam AAMM, yakni solidaritas Asia-Afrika, dukungan kepada Palestina, pentingnya negara Selatan-Selatan untuk meningkatkan kerja sama, fokus kerja sama ekonomi Asia-Afrika, pentingnya perdamaian dan stabilitas yang kondusif untuk pembangunan, memperkuat kerja sama pemberantasan kejahatan trans-nasional, kemitraan dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan.

Selain poin-poin tersebut, AAMM juga menyepakati tiga dokumen hasil KAA ke-60, yakni Bandung Message 2015, penyegaran kembali Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP) dan Deklarasi Palestina.

"Para menteri dan delegasi mencapai konsensus untuk tiga dokumen hasil KAA," ujar Retno.

Menlu Retno dan Menlu Afrika Selatan Maite Nkoana-Mashabane menjadi ketua sidang AAMM pada 21 April lalu yang dihadiri 2 wakil perdana menteri, 39 menteri, 15 wakil menteri, dan 29 delegasi berbagai level jabatan dari 92 negara.

Menlu Retno, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu Yuri Thamrin dan Perwakilan Tetap RI di PBB, New York, Desra Percaya mendampingi Presiden Joko Widodo dalam memimpin sesi pertama pertemuan tingkat tinggi KAA.