Menko: Indonesia manfaatkan WEF sebagai ajang promosi
20 April 2015 15:09 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil (tengah) bersama Menteri Perdagangan Rahmat Gobel (kedua kanan), Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir (kedua kiri), Senior Director and Head of Asia Pasific WEF Sushant Palakurthi Rao (kanan), dan tim pelaksana WEF East Asia Chris Kanter (kiri) berbincang usai menyampaikan keterangan terkait pelaksanaan World Economic Forum East Asia di Jakarta, Kamis (16/4). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan pemerintah akan memanfaatkan Forum Ekonomi Dunia (WEF) sebagai ajang promosi untuk mengundang investasi dari sektor swasta ke Indonesia.
"Dalam forum ini kita akan komunikasikan tentang Indonesia. Ini adalah kesempatan yang paling bagus untuk promosi, karena banyak kebijakan bagus dari pemerintah tapi kurang dikomunikasikan kepada mereka," kata Sofyan saat ditemui dalam WEF untuk kawasan Asia Timur di Jakarta, Senin.
Sofyan menjelaskan dalam forum ini investor bisa bertanya mengenai segala permasalahan yang mungkin terjadi di Indonesia, agar mereka tidak ragu lagi terhadap kebijakan pemerintah dan iklim investasi secara keseluruhan.
"Mungkin belum ada yang riil dari pertemuan ini, tetapi mereka bisa tanyakan segala apapun tentang tax incentive, masalah birokrasi, upah buruh dan macam-macam, yang sepenuhnya bisa kita jelaskan kepada investor," ujarnya.
Menurut Sofyan, kehadiran investor sangat penting dalam membangun perekonomian nasional, apalagi pemerintah berupaya untuk mendorong pembangunan infrastruktur, meningkatkan sektor pariwisata dan memperkuat sektor manufaktur.
"Kalau kita mendapatkan investasi yang cukup, maka akan mudah sekali kita untuk meningkatkan ekspor dan menyelesaikan masalah seperti infrastruktur listrik. Untuk itu, forum ini bertujuan untuk menimbulkan confident bahwa Indonesia merupakan tempat investasi yang baik," katanya.
Indonesia untuk kedua kalinya menjadi tuan rumah WEF untuk kawasan Asia Timur, setelah yang pertama pada 2011, dan dihadiri oleh kurang lebih 700 partisipan dari para pebisnis, sektor swasta, LSM dan organisasi internasional lainnya.
Selain itu, dalam forum yang berlangsung selama dua hari ini terdapat berbagai sesi diskusi untuk membahas permasalahan terkait inklusi keuangan, digital media, UKM, kemitraan antar kawasan serta menurut rencana akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, Direktur Senior dan Kepala Asia Pasifik WEF Sushant Palakurthi Rao menambahkan saat ini merupakan momen tepat bagi Indonesia untuk kembali menjadi tuan rumah WEF, karena Indonesia memiliki potensi besar dalam perkembangan ekonomi di kawasan Asia.
"Kami melihat banyak contoh yang positif, setelah pemerintah melakukan reformasi atas kebijakan harga bahan bakar minyak. Selain itu, pasar ekonomi Indonesia sangat besar, karena mempunyai generasi muda dan memiliki kesempatan bersaing di tingkat global," ujarnya.
Rao juga mengatakan forum ini dapat memenuhi kebutuhan perkembangan ekonomi yang makin cepat di Asia Timur serta mendorong kerja sama yang merupakan nilai penting untuk mengatasi permintaan masyarakat atas akses yang lebih luas dalam pendidikan, lapangan kerja dan keterwakilan politik.
"Dalam forum ini kita akan komunikasikan tentang Indonesia. Ini adalah kesempatan yang paling bagus untuk promosi, karena banyak kebijakan bagus dari pemerintah tapi kurang dikomunikasikan kepada mereka," kata Sofyan saat ditemui dalam WEF untuk kawasan Asia Timur di Jakarta, Senin.
Sofyan menjelaskan dalam forum ini investor bisa bertanya mengenai segala permasalahan yang mungkin terjadi di Indonesia, agar mereka tidak ragu lagi terhadap kebijakan pemerintah dan iklim investasi secara keseluruhan.
"Mungkin belum ada yang riil dari pertemuan ini, tetapi mereka bisa tanyakan segala apapun tentang tax incentive, masalah birokrasi, upah buruh dan macam-macam, yang sepenuhnya bisa kita jelaskan kepada investor," ujarnya.
Menurut Sofyan, kehadiran investor sangat penting dalam membangun perekonomian nasional, apalagi pemerintah berupaya untuk mendorong pembangunan infrastruktur, meningkatkan sektor pariwisata dan memperkuat sektor manufaktur.
"Kalau kita mendapatkan investasi yang cukup, maka akan mudah sekali kita untuk meningkatkan ekspor dan menyelesaikan masalah seperti infrastruktur listrik. Untuk itu, forum ini bertujuan untuk menimbulkan confident bahwa Indonesia merupakan tempat investasi yang baik," katanya.
Indonesia untuk kedua kalinya menjadi tuan rumah WEF untuk kawasan Asia Timur, setelah yang pertama pada 2011, dan dihadiri oleh kurang lebih 700 partisipan dari para pebisnis, sektor swasta, LSM dan organisasi internasional lainnya.
Selain itu, dalam forum yang berlangsung selama dua hari ini terdapat berbagai sesi diskusi untuk membahas permasalahan terkait inklusi keuangan, digital media, UKM, kemitraan antar kawasan serta menurut rencana akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, Direktur Senior dan Kepala Asia Pasifik WEF Sushant Palakurthi Rao menambahkan saat ini merupakan momen tepat bagi Indonesia untuk kembali menjadi tuan rumah WEF, karena Indonesia memiliki potensi besar dalam perkembangan ekonomi di kawasan Asia.
"Kami melihat banyak contoh yang positif, setelah pemerintah melakukan reformasi atas kebijakan harga bahan bakar minyak. Selain itu, pasar ekonomi Indonesia sangat besar, karena mempunyai generasi muda dan memiliki kesempatan bersaing di tingkat global," ujarnya.
Rao juga mengatakan forum ini dapat memenuhi kebutuhan perkembangan ekonomi yang makin cepat di Asia Timur serta mendorong kerja sama yang merupakan nilai penting untuk mengatasi permintaan masyarakat atas akses yang lebih luas dalam pendidikan, lapangan kerja dan keterwakilan politik.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015
Tags: