Jakarta (ANTARA News) - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan bahwa langkah Kementerian Pemuda dan Olahraga membekukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) perlu diapresiasi.

"Saya apresiasi terhadap langkah tegas Kemenpora dalam menanggapi kasus PSSI," kata Hendri di Jakarta, Minggu.

Ia menjelaskan tindakan tersebut merupakan langkah menunjukkan kehadiran negara bagi masyarakat di sektor olahraga.

Selama ini belum ada yang berani menunjukkan tindakan tegas kepada PSSI.

"Prestasi dan program PSSI terus menunjukkan penurunan, padahal olahraga merupakan ajang pemersatu bangsa melalui sepak bola," katanya.

Kemudian ia juga berpendapat, jika nanti Indonesia dijatuhi sanksi oleh FIFA, menurutnya tidak menjadi masalah.

"Lebih baik mulai dari nol lagi, tapi tujuan dan organisasi lebih jelas,"ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi telah mengeluarkan surat pembekuan terhadap PSSI.

Surat bernomor 0137 tahun 2015 tersebut ditandatangani langsung oleh Menpora pada tanggal 17 April 2015. Surat tersebut menegaskan bahwa Kemenpora memberikan sanksi administratif berupa tidak mengakui seluruh kegiatan PSSI.

Selain tidak mengakui PSSI, Menpora juga menyatakan bahwa setiap keputusan dan atau tindakan yang dihasilkan oleh PSSI, termasuk

Keputusan Hasil Kongres Biasa dan Kongres Luar Biasa tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, tidak sah dan batal demi hukum bagi organisasi, Pemerintah di tingkat pusat dan daerah maupun pihak-pihak lain yang terkait.