Indonesia belum menyasar wisatawan Afrika
19 April 2015 14:05 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Indonesia belum menjadikan kawasan Afrika sebagai sasaran pasar untuk mengembangkan industri pariwisata. (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Indonesia belum menyasar wisatawan asal Afrika untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Tanah Air.
"Untuk Afrika, baru Mesir yang masuk radar karena dimasukkan dalam Timur Tengah," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya usai pembukaan Pameran Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular di Jakarta Convention Center, Minggu.
"Ada yang mengusulkan Afrika Selatan karena di sana ada tokoh Makassar, kyai yang sangat dihormati," tambah dia.
Arief mengatakan wisatawan asing yang mengunjungi Indonesia sampai sekarang kebanyakan masih berasal dari negara-negara Asia Tenggara ditambah Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan.
Faktor kedekatan jarak, biaya perjalanan serta daya beli wisatawan membuat Indonesia masih fokus mengincar kedatangan pelancong asing dari negara-negara terdekat.
"Turis datang karena beberapa hal, jarak pendek sehingga biaya murah dan daya beli besar. Ada juga wisatawan dari tempat yang jaraknya jauh tapi daya beli tinggi," ujar dia.
Jumlah total wisatawan asal Afrika ke Indonesia tahun 2013, menurut Badan Pusat Statistik, hanya 51.298 orang.
Menurut data Kementerian Pariwisata, kunjungan wisatawan Mesir ke Indonesia pada Februari 2015 baru 634 orang, meningkat dibandingkan dengan kurun yang sama tahun lalu yang sebanyak 418 orang.
Tiongkok menempati urutan pertama dengan jumlah pelancong sebanyak 137.181 pada Februari 2015, diikuti oleh Singapura, Malaysia, Australia dan Jepang.
Kementerian Pariwisata berharap popularitas Jakarta dan Bandung dapat bergaung di seluruh dunia setelah pertemuan dan peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika, dan selanjutnya bisa menarik kunjungan wisatawan asing ke Tanah Air.
"Untuk Afrika, baru Mesir yang masuk radar karena dimasukkan dalam Timur Tengah," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya usai pembukaan Pameran Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular di Jakarta Convention Center, Minggu.
"Ada yang mengusulkan Afrika Selatan karena di sana ada tokoh Makassar, kyai yang sangat dihormati," tambah dia.
Arief mengatakan wisatawan asing yang mengunjungi Indonesia sampai sekarang kebanyakan masih berasal dari negara-negara Asia Tenggara ditambah Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan.
Faktor kedekatan jarak, biaya perjalanan serta daya beli wisatawan membuat Indonesia masih fokus mengincar kedatangan pelancong asing dari negara-negara terdekat.
"Turis datang karena beberapa hal, jarak pendek sehingga biaya murah dan daya beli besar. Ada juga wisatawan dari tempat yang jaraknya jauh tapi daya beli tinggi," ujar dia.
Jumlah total wisatawan asal Afrika ke Indonesia tahun 2013, menurut Badan Pusat Statistik, hanya 51.298 orang.
Menurut data Kementerian Pariwisata, kunjungan wisatawan Mesir ke Indonesia pada Februari 2015 baru 634 orang, meningkat dibandingkan dengan kurun yang sama tahun lalu yang sebanyak 418 orang.
Tiongkok menempati urutan pertama dengan jumlah pelancong sebanyak 137.181 pada Februari 2015, diikuti oleh Singapura, Malaysia, Australia dan Jepang.
Kementerian Pariwisata berharap popularitas Jakarta dan Bandung dapat bergaung di seluruh dunia setelah pertemuan dan peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika, dan selanjutnya bisa menarik kunjungan wisatawan asing ke Tanah Air.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: