Pekanbaru (ANTARA News) - Mario Steven Ambarita, "si penyusup ke pesawat Garuda Indonesia", meninggalkan sepucuk surat cinta bagi kedua orang tuanya sebelum dirinya kabur dari rumah di Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Ayah kandung Mario, Manahan Ambarita (62), kepada ANTARA News di Pekanbaru, Sabtu, mengatakan bahwa surat tersebut ditemukan di bawah televisi di ruang keluarga.

"Mario mengucapkan terima kasih kepada bapak dan ibunya dan menguatkan kepada kami agar tidak sedih karena kepergian dia,"ujarnya.

Berikut surat yang dibacakan oleh ayah kandung Mario: "Buat Mamak dan Bapak yg paling aku cinta. Terima kasih karena Bapak sudah merawat dan memperjuangkan aku sampai dewasa. Aku bangga sama Bapak dan Mamak karena telah berusaha berkorban sampai aku dewasa."

"Makanya aku berdoa semoga Bapak dan Mamak selalu sehat panjang umur. Sekarang umurku sudah 21 tahun, itu tandanya aku sudah sangat dewasa dan mau pergi mencari cara untuk merubah hidup. Mamak dan Bapak tinggal berdoa, semoga Tuhan menunjukkan jalan terbaik agar kita bisa hidup bahagia."

"Aku cinta Bapak karena mengorbankan harta demi anak, yang tak lain adalah Mario. Aku juga cinta Mamak karena sudah susah payah memperjuangkan aku mati matian agar bisa hidup bahagia. Jadi mama sama bapak tidak perlu nangis atau bersedih karena aku percaya Tuhan punya rencana yang sangat indah, by: Mario Steven Ambarita."

Manahan tidak menyangka anaknya bakal kabur dari rumah. Selama ini Mario biasa bepergian dari rumah, namun menurutnya hanya sebatas ke warung internet yang berada di dekat rumahnya, namun tetap dibawah pengawasan keluarga.

Mario kabur dari rumahnya pada Jumat lalu (17/4) dan keberadaannya kini belum diketahui. Pemuda itu hingga kini masih berstatus tersangka akibat aksi nekatnya yang menyusup ke dalam bagian roda pesawat Garuda Indonesia rute Pekanbaru-Jakarta beberapa waktu lalu.