Bandung (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyatakan kurang sepakat dengan usulan Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) agar pemerintah segera memoratorium pelaksanaan Ujian Nasional (UN) karena selama 11 tahun selalu ada kebocoran soal.
"Kalau menurut saya, solusinya yang harus diperbaiki, karena apakah kita sudah sempurna dalam menjalankan ujian itu, kemudian apakah kalau belum sempurna lantas kita hentikan? Saya kira jangan fatalistik," katannya di Bandung, Sabtu.
Anies yakin bahwa masih banyak tenaga pendidik di Indonesia yang memegang kukuh kejujuran dalam pelaksanaan UN ini dan mencegah dengan sekuat tenaga kebocoran soal UN.
Oleh karena itu, menurut dia, sebagai bentuk dukungan terhadap guru yang telah memegang amanah kejujuran dalam UN, maka pemerintah saat ini terus berupaya meningkatkan kualitas pelaksanaannya.
"Jadi, alangkah lebih baik kita koreksi. Kami akan terus sempurnakan. Jika masih banyak ratusan ribu guru yang menjaga amanah, masa dikalahkan dengan satu dua orang yang pengkhianat. Justru kita akan beri sanksi yang menjadi pengkhianatnya," katanya.
Sebelumnya, Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) mengusulkan agar pemerintah segera melakukan penghentian sementara (moratorium) pelaksanaan Ujian Nasional (UN) karena selama 11 tahun pelaksanaannya selalu terjadi kebocoran soal.
"Kami capek, karena setelah 11 tahun pelaksanaan Ujian Nasional ini, selalu saya diwarnai dengan kejadian kebocoran soal. Kami lelah setiap tahun dilaksanakan UN harus menghadapi masalah seperti ini," kata Sekjen FGII Iwan Hermawan di Bandung, Jumat.
Menteri Anies kurang sepakat usulan moratorium UN
18 April 2015 16:14 WIB
Anies Baswedan (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015
Tags: