New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street mengalami penurunan besar pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena data inflasi Amerika Serikat yang mengkhawatirkan serta dan masalah krisis utang Yunani. Hal ini membuat seluruh pasar gelisah dan direspon negatif.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 279,47 poin, atau 1,54 persen, menjadi berakhir di 17.826,30.
Indeks S&P 500 turun 23,81 poin, atau 1,13 persen, ditutup pada 2.081,18.
Indeks komposit Nasdaq ditutup merosot 75,98 poin, atau 1,52 persen, menjadi 4.931,81.

Data Departemen Tenaga Kerja AS, Jumat, menyebutkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk Semua Konsumen Perkotaan meningkat 0,2 persen pada Maret.

Indeks untuk semua item, tidak termasuk makanan dan energi, juga naik 0,2 persen pada Maret. Peningkatan yang sama seperti pada Januari dan Februari. Inflasi inti pada bulan tersebut naik 1,8 persen tahun ke tahun.

IHK membuat perkiraan bahwa bank sentral AS, Federal Reserve, akan menaikkan suku bunganya pada tahun ini.

Pasar juga khawatir akan atas krisis keuangan di Yunani setelah adanya kunjungan Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis untuk bertemu dengan pejabat IMF.

Para analis meragukan bahwa Athena memiliki kemampuan membayar uang hampir satu miliar euro (sekitar 1,1 miliar dolar AS) bulan depan.

Krisis Yunani melemahkan sentimen investor, sehingga pasar saham luar negeri juga menurun pada Jumat. Pasar saham Eropa turun tajam karena kekhawatiran krisis Yunani. Indeks acuan Jerman DAX di Bursa Efek Frankfurt jatuh 2,58 persen.