Manchester (ANTARA News) - Jose Mourinho yang membesut Chelsea bersiap-siap meladeni Louis van Gaal yang menangani Manchester United (MU). Kedua pelatih kondang itu segera beradu jeli meracik strategi di Stamford Bridge dalam laga Premier League yang dihelat pada Sabtu (18/4).

Jelang laga itu, Mourinho tersandera oleh kenangan bahwa pelatih berjuluk The Special One itu ternyata berhutang budi kepada Van Gaal. Pelatih asal Portugal itu bahkan menyebut Van Gaal sebagai "bos saya".

Peristiwanya berawal ketika Bobby Robson yang waktu itu masih menangani Porto, kemudian menunjuk Mourinho sebagai penerjemah dalam sebuah konperensi pers perdana pada 1994.

Ketika Robson meninggalkan Portugal untuk menjadi manajer Barcelona pada 1996, ia kemudian menyebut Mourinho sebagai sosok pribadi yang luar biasa. "Saya tahu betul bahwa dia (Mourinho) bakal membantu sepenuhnya tugas-tugas yang akan saya laksanakan," kata manajer asal Inggris itu.

Robson kemudian digantikan Van Gaal untuk menangani Barcelona, dan Mourinho dipertahankan tetap sebagai penerjemah. Kata pelatih asal Belanda itu, "Analisa dia (Mourinho) tajam. Ia dapat memahami dan mengerti sepak bola."

Mourinho kemudian diangkat menjadi staf pelatih Barcelona. "Saya tidak jarang yakin bahwa dia orang yang dapat dipercaya."

Pada 2005, saat Mourinho kali pertama menangani Chelsea, pelatih asal Portugal itu melukiskan peran Van Gaal yang tidak kecil dalam perjalanan kariernya di sepak bola.

"Saya harus mengatakan bahwa Van Gaal pribadi menarik. Louis sangat fasih dalam menganalisis laga. Dia bawah arahan dia, anda akan menjadi pelatih mumpuni di lapangan. Ketika saya masih menjadi manajer muda, yang harus menangani Rivaldo, Ronaldo, [Luis] Figo, [Hristo] Stoitchkov, itulah momen yang fantastis selama perjalanan karier saya di sepak bola," katanya.

"Bersama mereka saya baru menyadari bahwa salah satu metodologi penting dalam sepak bola yakni komunikasi, dengan mampu menerima umpan balik dari para pemain. Saya punya hubungan yang sangat, sangat dekat dengan dia. Dia memberi saya kepercayaan diri. Ini yang terpenting dalam karier saya di sepak bola," kata pelatih berjuluk The Special One itu.

Ketika Benfica memberi tawaran Mourinho menjadi asisten manajer untuk membantu Jupp Heynckes, lantas Van Gaal urun rembuk.

"Kata dia (Van Gaal), angkat telpon itu dan bilang kepada presiden Benfica, bahwa jika hanya menjadi asisten Jupp Heynckes, maka katakan tidak. Jika mereka menawari jabatan manajer, maka silakan anda berangkat ke lapangan terbang, karena anda memang patut menerima tawaran itu."

"Jangan mau hanya menjadi asisten manajer. Kalau anda meninggalkan saya, anda harus menjadi manajer ternama," kata Mourinho sebagaimana dikutip dari laman Manchester United.