London (ANTARA News) - Bos-bos dari 40 lebih perusahaan global menyeru para perunding menyepakati perjanjian Perserikatan Bangsa-Bangsa soal perubahan iklim pada pertemuan di Paris bulan Desember mendatang dan menjanjikan pemangkasan emisi internal perusahaan.

Kelompok 43 pemimpin eksekutif, yang mewakili perusahaan-perusahaan yang jika digabungkan menghasilkan 1,2 triliun dolar AS selama 2014, menyatakan akan menetapkan target pengurangan emisi karbon internal dalam surat terbuka yang dipublikasikan pada Kamis (16/4).

Mereka juga menyeru para perunding memastikan kesepakatan iklim internasional yang baru membatasi peningkatan suhu global di bawah dua derajat Celsius.

Perusahaan yang menandatangani surat terbuka itu antara lain pembuat semen Lafarge, grup telekomunikasi Erikson, perusahaan barang konsumsi Unilever, dan produsen mobil Volvo [VOLVO.UL].

"Inisiatif yang diluncurkan hari ini merupakan komitmen nyata dalam usaha untuk memerangi perubahan iklim. Sebagai pelaku bisnis, kami punya kewajiban untuk memberikan sumbangan bagi pembangunan berkelanjutan," kata Ignacio Galan, CEO perusahaan perangkat Iberdrola, dalam satu pernyataan.

Para pemimpin perusahaan itu bergabung dengan lebih dari 340 lembaga investor yang September lalu menyeru pemerintah membuat kebijakan penetapan harga karbon guna mendorong sektor swasta berinvestasi dalam teknologi yang lebih bersih.

Surat terbuka 43 pemimpin perusahaan itu ditujukan untuk memberi tekanan kepada para pejabat pemerintah menjelang pertemuan grup Bank Dunia di Washington pada 17-19 April.

Banyak pemerintah telah melewatkan tenggat informal tanggal 31 Maret untuk menyampaikan rencana aksi iklim untuk kesepakatan internasional yang baru ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Baru Swiss, Norwegia, Meksiko, Rusia, Gabon dan Uni Eropa yang sudah menyampaikan rencana mereka menurut laman PBB pada 16 April, demikian seperti dilansir kantor berita Reuters.