Padang (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menargetkan railbus dari Stasiun Simpang Haru Padang menuju Bandara Internasional Minangkabau bisa beroperasi pada November 2015.

"Proses pengerjaan rel tengah dilakukan, tapi yang menjadi kendala sekarang adalah ganti rugi lahan warga yang masih belum tuntas sekitar 15 persen lagi," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sumbar Amran di Padang, Selasa.

Ia mengatakan bahwa untuk penuntasan ganti rugi lahan, pemerintah pusat hanya memberi waktu hingga akhir April 2015, jika tidak selesai maka anggaran tersebut akan dikembalikan ke pusat.

Oleh karena itu, Pemprov Sumbar akan tegas dalam menyelesaikan masalah ganti rugi lahan. Anggaran untuk pembebasan lahan tersebut senilai Rp31 miliar dengan panjang 4,2 kilometer dan lebar 30 meter.

Selain pembangunan rel, Dishubkominfo juga membangun stasiun dekat BIM, sehingga nantinya penumpang yang berasal dari bandara bisa dengan berjalan kaki mengakses stasiun tersebut.

Ia mengatakan, beroperasinya railbus yang direncanakan pada November 2015, tujuannya untuk memperpendek waktu dari Padang ke BIM serta menghindari kemacetan di jalan raya Padang-Bukittinggi maupun dari Jalan By Pass Padang.

Ia menambahkan, awal beroperasinya railbus tersebut dimulai dari Stasiun Simpang Haru, untuk kedepannya direncanakan akan dimulai dari stasiun Pulau Air ke Bandara Internasional Minangkabau.

Sementara itu, Asisten Manager Humas PT. Kereta Api Indonesia (PT KAI) Divre II Sumbar Zainir mengatakan, PT KAI sangat mengapresiasi upaya Pemprov Sumbar untuk mewujudkan angkutan masal daerah tersebut.

"PT KAI sebagai operator, siap melaksanan pengoperasian railbus tersebut jika infrastrukturnya sudah tuntas," kata dia.

Ia menambahkan, saat ini railbus tersebut ditempatkan di bengkel utama PT KAI Divre Sumbar, dengan kapasitas penumpang sebanyak 150 orang.