Moeldoko: pesawat tempur dan kapal perang amankan KAA
15 April 2015 09:37 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (ketiga kanan) didampingi Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti (kedua kanan) mengecek kesiapan prajurit dalam apel gelar pasukan pengamanan KTT Asia-Afrika di Silang Monas, Jakarta, Rabu (15/4). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) tak hanya mengerahkan puluhan ribu personelnya, namun juga mengerahkan sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista), seperti pesawat tempur dan kapal perang untuk pengamanan peringatan KTT Asia Afrika ke-60 di Jakarta dan Bandung, pada 15-24 April 2015.
Usai memimpin apel gelar pasukan pengamanan KTT Konferensi Asia Afrika (KAA) di silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, pihaknya menurunkan sejumlah kapal perang Republik Indonesia dan pesawat tempur dalam pengamanan event internasional itu.
"TNI telah menyiapkan sejumlah kekuatan sesuai kebutuhan di Jakarta dan Bandung. Semuanya telah terorganisasi dengan baik. Prajurit dilatih sebelumnya dengan detail. Semua perlengkapan dipenuhi," katanya.
Moeldoko melanjutkan, untuk pengamanan presiden dan kepala negara, TNI mengerahkan sejumlah pesawat tempur dan kapal perang Indonesia. "Nanti ada manuver pesawat tempur saya berpesan agar masyarakat bisa memahami," katanya.
Usai memimpin apel gelar pasukan pengamanan KTT Konferensi Asia Afrika (KAA) di silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, pihaknya menurunkan sejumlah kapal perang Republik Indonesia dan pesawat tempur dalam pengamanan event internasional itu.
"TNI telah menyiapkan sejumlah kekuatan sesuai kebutuhan di Jakarta dan Bandung. Semuanya telah terorganisasi dengan baik. Prajurit dilatih sebelumnya dengan detail. Semua perlengkapan dipenuhi," katanya.
Moeldoko melanjutkan, untuk pengamanan presiden dan kepala negara, TNI mengerahkan sejumlah pesawat tempur dan kapal perang Indonesia. "Nanti ada manuver pesawat tempur saya berpesan agar masyarakat bisa memahami," katanya.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: