Polisi perbatasan bagikan helm saat Operasi Simpatik
15 April 2015 02:27 WIB
Ilustrasi. Sejumlah Polisi Wanita dari Polda Riau mengenakan kain songket khas Melayu di Kota Pekanbaru, Riau, Senin (13/4). Polwan mengenakan busana Melayu sebagai bagian dari pelaksanaan "Operasi Simpatik 2015", untuk menjadi duta dalam sosialisasi tertib lalu lintas kepada masyarakat. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Nunukan (ANTARA News) - Aparat kepolisian di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menggelar Operasi Simpatik 2015 dengan cara membagi-bagi helm kepada pengendara di alun-alun kota sekitar pukul 16.00 wita.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Nunukan, Iptu Edy Purnomo di Nunukan, Selasa menyatakan, Operasi Simpatik 2015 yang digelar kepolisian serentak di seluruh Indonesia pada 1-21 April 2015 tidak lain untuk memberikan pembinaan kepada pengedara secara simpatik tanpa penilangan.
Pada operasi ini, lanjut dia, kepolisian lebih mengutamakan aspek preventif (pencegahan) kepada seluruh komponen masyarakat yang terorganisir maupun tidak terorganisir di sekolah, pemakai jalan, tukang ojek, sopir angkot dan kendaraan angkutan barang agar tertib berlalu lintas.
Selain itu, aparat kepolisian juga melakukan kegiatan patroli rutin dengan melakukan pengaturan kendaraan pada pagi hari pada sejumlah titik seperti anak-anak sekolah dan pegawai kantor.
Mengenai Operasi Simpatik yang digelar hari ini dengan hiburan kesenian reog dan bagi-bagi helm, Edy Purnomo mengatakan, sebagai bentuk sikap "care" aparat kepolisian di wilayah perbatasan kepada masyarakat.
"Tujuan menampilkan hiburan dan pembagian helm kepada pengendara sebagai bentuk sikap "care" kepolisian kepada masyarakat supaya tidak takut kepada polisi apabila patuh pada peraturan lalu lintas," ucap dia.
Selain membagikan helm dan hiburan, dia juga katakan, membagi-bagikan bunga kepada pengendara yang melintas di alun-alun kota Kabupaten Nunukan serta melakukan teguran dengan memberikan blanko teguran.
"Pemberian bunga ini merupakan tanda kebersamaan antara polisi dan masyarakat dalam menjaga ketertiban berlalu lintas," ujar Edy Purnomo.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Nunukan, Iptu Edy Purnomo di Nunukan, Selasa menyatakan, Operasi Simpatik 2015 yang digelar kepolisian serentak di seluruh Indonesia pada 1-21 April 2015 tidak lain untuk memberikan pembinaan kepada pengedara secara simpatik tanpa penilangan.
Pada operasi ini, lanjut dia, kepolisian lebih mengutamakan aspek preventif (pencegahan) kepada seluruh komponen masyarakat yang terorganisir maupun tidak terorganisir di sekolah, pemakai jalan, tukang ojek, sopir angkot dan kendaraan angkutan barang agar tertib berlalu lintas.
Selain itu, aparat kepolisian juga melakukan kegiatan patroli rutin dengan melakukan pengaturan kendaraan pada pagi hari pada sejumlah titik seperti anak-anak sekolah dan pegawai kantor.
Mengenai Operasi Simpatik yang digelar hari ini dengan hiburan kesenian reog dan bagi-bagi helm, Edy Purnomo mengatakan, sebagai bentuk sikap "care" aparat kepolisian di wilayah perbatasan kepada masyarakat.
"Tujuan menampilkan hiburan dan pembagian helm kepada pengendara sebagai bentuk sikap "care" kepolisian kepada masyarakat supaya tidak takut kepada polisi apabila patuh pada peraturan lalu lintas," ucap dia.
Selain membagikan helm dan hiburan, dia juga katakan, membagi-bagikan bunga kepada pengendara yang melintas di alun-alun kota Kabupaten Nunukan serta melakukan teguran dengan memberikan blanko teguran.
"Pemberian bunga ini merupakan tanda kebersamaan antara polisi dan masyarakat dalam menjaga ketertiban berlalu lintas," ujar Edy Purnomo.
Pewarta: M Rusman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: