Keluarga mahasiwa Yaman berterima kasih ke pemerintah
14 April 2015 19:15 WIB
WNI Dari Yaman Sejumlah WNI yang baru tiba di Indonesia menjalani pemeriksaan barang di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (13/4). Sebanyak 91 WNI (90 dewasa dan 1 bayi) berhasil dievakuasi dari Yaman terkait situasi keamanan di negara tersebut. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean) ()
Palu (ANTARA News) - Keluarga mahasiswa asal Indonesia yang sedang kuliah di Yaman menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas upaya memulangkan mereka dari negeri yang sedang berkonflik itu.
"Kami dari keluarga berterima kasih karena sudah ada upaya nyata dari pemerintah memulangkan anak dan cucu kami dari Yaman," kata Umar Awad Alamari, salah seorang keluarga mahasiswa Indonesia di Yaman, di Palu, Selasa.
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Tengah ini setiap saat berkomunikasi dengan cucunya, Moh Muadz Alamri, yang kuliah di Universitas Alahgaf di Taarim, Yaman.
"Mereka sudah tiba di Almukallah setelah menempuh perjalanan sekitar 12 jam dari Oman dengan menggunakan bus," katanya.
Dia mengatakan upaya yang dilakukan pemerintah tersebut sangat membantu dalam menyelamatkan keluarganya di Yaman karena situasi keamanan di negara itu semakin tidak kondusif.
"Terus terang kami khawatir terjadi kontak senjata dari rumah ke rumah sehingga anak-anak kami juga bisa jadi korban," katanya.
Umar Awad mengatakan sejak situasi keamanan di Yaman semakin memburuk, sejumlah orang tua mahasiswa yang ada di Palu, kerap berkomunikasi.
Kediaman Umar Awad di Jalan Sis Aljufri kerap dijadikan tempat pertemuan khususnya warga keturunan Arab di Kota Palu.
Menurut Umar, jumlah mahasiswa asal Sulawesi Tengah yang kuliah di Yaman sekitar 20 orang.
Diperkirakan, jika mahasiswa tersebut dipulangkan ke Indonesia pada Rabu (15/4) malam kemungkinan mereka tiba di Palu pada Kamis (16/4) pagi.
"Kami berterima kasih karena seluruh biaya ditanggung pemerintah," katanya.
"Kami dari keluarga berterima kasih karena sudah ada upaya nyata dari pemerintah memulangkan anak dan cucu kami dari Yaman," kata Umar Awad Alamari, salah seorang keluarga mahasiswa Indonesia di Yaman, di Palu, Selasa.
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Tengah ini setiap saat berkomunikasi dengan cucunya, Moh Muadz Alamri, yang kuliah di Universitas Alahgaf di Taarim, Yaman.
"Mereka sudah tiba di Almukallah setelah menempuh perjalanan sekitar 12 jam dari Oman dengan menggunakan bus," katanya.
Dia mengatakan upaya yang dilakukan pemerintah tersebut sangat membantu dalam menyelamatkan keluarganya di Yaman karena situasi keamanan di negara itu semakin tidak kondusif.
"Terus terang kami khawatir terjadi kontak senjata dari rumah ke rumah sehingga anak-anak kami juga bisa jadi korban," katanya.
Umar Awad mengatakan sejak situasi keamanan di Yaman semakin memburuk, sejumlah orang tua mahasiswa yang ada di Palu, kerap berkomunikasi.
Kediaman Umar Awad di Jalan Sis Aljufri kerap dijadikan tempat pertemuan khususnya warga keturunan Arab di Kota Palu.
Menurut Umar, jumlah mahasiswa asal Sulawesi Tengah yang kuliah di Yaman sekitar 20 orang.
Diperkirakan, jika mahasiswa tersebut dipulangkan ke Indonesia pada Rabu (15/4) malam kemungkinan mereka tiba di Palu pada Kamis (16/4) pagi.
"Kami berterima kasih karena seluruh biaya ditanggung pemerintah," katanya.
Pewarta: Adha Nadjemuddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: