Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta, Selasa sore, menguat didorong keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan serta sentimen positif dari pasar regional.
Rupiah ditransaksikan pada 12.920 per dolar AS, menguat 41 poin dibanding posisi penutupan hari sebelumnya 12.961 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova mengatakan bahwa setelah berfluktuasi hampir sepanjagn perdagangan, rupiah akhirnya menguat pada sesi sore.
Usai Rapat Dewan Gubernur, Bank Indonesia Selasa sore mengumumkan keputusannya mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) tetap pada 7,5 persen.
Rully Nova menilai bahwa dipertahankannya BI rate menunjukan target
pemerintah menjaga inflasi 4 plus minus 1 persen pada 2015 dan 2016
diproyeksikan tercapai, sehingga ruang penurunan BI rate kedepannya
cukup terbuka.
Selain itu, lanjut dia, data neraca perdagangan yang sedianya juga akan
dirilis pada pekan ini, diproyeksikan kembali mencatatkan surplus,
situasi itu akan menambah sentimen positif bagi rupiah.
Selain karena respons positif pasar terhadap kebijakan BI, penguatan rupiah hari ini juga dipengaruhi sentimen positif dari menguatnya sebagian mata uang Asia terhadap dolar AS.
"Sebagian mata uang di kawasan Asia cenderung berbalik arah atau menguat terhadap dolar AS termasuk rupiah, nampaknya sentimen negatif data perdagangan Tiongkok bulan Maret yang menurun mulai mereda," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, Amerika Serikat yang mencatatkan defisit pada neraca anggarannya menambah sentimen negatif bagi dolar AS sehingga rupiah mendapatkan ruang penguatan.
Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia rupiah berada pada 12.979, melemah dibanding sebelumnya 12.945 per dolar AS.
Rupiah menguat ke 12.920 didorong kebijakan BI
14 April 2015 17:17 WIB
Dolar AS. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
Tags: