Jakarta (ANTARA News) - Meski Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menekankan kejujuran dalam Ujian Nasional (UN) 2015 namun sejumlah soal beredar dan bisa diunduh dengan mudah.

"Kami dapat laporan mengenai kebocoran soal. Setelah diselidiki, ternyata benar soalnya sama persis dan bisa diunduh," ujar Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti, di sela-sela kunjungan Presiden Jokowi di SMAN 2 Jakarta, Jakarta, Selasa.

Retno berhasil mengunduh sebanyak 25 dari 30 soal UN yang tersedia di internet.

Soal-soal tersebut disimpan di tempat penyimpanan data Google dan bisa diakses publik.

"Sebanyak lima soal lainnya tidak berhasil diunduh," kata dia.

Retno mengaku mendapat laporan dari salah seorang guru di Jakarta. Guru tersebut memberinya tautan.

Tapi sayangnya, saat ini tautan tersebut tidak lagi bisa dibuka.

"Setiap mata pelajaran, ada lima tipe soal. Sepertinya sudah disiapkan dengan baik."

Kepsek SMAN 3 Jakarta itu meminta Kemdikbud untuk mengusut tuntas persoalan itu.

"Harus diusut tuntas, siapa pelaku yang membocorkan soal itu," katanya.

Retno menyebut kecurangan masih tetap terjadi pada UN 2015. Tapi jika dibandingkan tahun sebelumnya, laporan kecurangan menurun drastis.

"Misalnya pada H-3, tahun lalu kami menerima 11 laporan, sekarang nol. Lalu pada H-2, tahun ini hanya menerima satu laporan," terang dia.

Malah, belum ada laporan kecurangan mengenai UN berbasis komputer.

UN berbasis kertas diselenggarakan pada 13 April hingga 15 April. Sementara UN berbasis komputer diselenggarakan 13 April hingga 16 April dan 20 April serta 21 April.