Jakarta (ANTARA News) - Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia menangkap dua terduga teroris di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (12/4), kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Agus Rianto, Senin.

"Betul ada penangkapan itu," katanya.

Mereka yang ditangkap Densus 88 berinisial HER alias DVD dan BUS alias AT.

Keduanya diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di wilayah Poso, Sulawesi Tengah, dan Bima, NTB.

HER ditangkap Densus 88 di Desa Raba, Dusun Parawanga, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Sedangkan, BUS diringkus di Bima Kota.

Keduanya diduga merupakan jaringan kelompok radikal Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso.

Polri mencatat, HER diduga kuat terlibat kasus bom di Pos Lantas Smaker 2013 dan mengikuti pelatihan militer (tadrib) bersama kelompok Santoso, terlibat bom pos pengamanan Natal di depan Pasar Poso, serta berperan dalam pembuatan bom di Kalora, Poso.

Sementara itu, BUS diduga kuat terlibat tadrib bersama jaringan Santoso di Poso dan terlibat dalam pembunuhan dua anggota Polres Poso, yakni Brigadir Andi Sapa dan Aiptu Sudirman di Tamanjeka.

Tim Densus hingga saat ini masih memeriksa keduanya.

"Untuk keterlibatan mereka masih terus didalami," demikian Agus.