Waspadai makanan mengandung bahan berbahaya
13 April 2015 14:42 WIB
Petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan sosialisasi jajanan sehat kepada para siswa Sekolah Dasar untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya jajanan sehat dan kewaspadaan akan dampak jajanan yang tidak sehat.(FOTO ANTARA/Noveradika)
Jakarta (ANTARA News) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Jakarta masih menemukan makanan yang mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks, dan rhodamin di pasaran serta mengimbau masyarakat untuk mewaspadainya.
"Kami imbau orangtua murid sebisa mungkin berikan bekal," kata Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Jakarta Dewi Prawitasari saat melakukan inspeksi mendadak di SDN 9, 10, dan 11 Rawamangun, Jakarta, Senin.
Dewi menyarankan orangtua memastikan anak sudah sarapan sebelum berangkat ke sekolah supaya tidak mengonsumsi jajanan yang mengandung bahan-bahan yang dapat menimbulkan masalah kesehatan selama di sekolah.
Ia menjelaskan, konsumsi makanan yang mengandung boraks, pengawet kayu dan bahan pembuatan pupuk, dalam jangka pendek bisa dapat menurunkan nafsu makan dan membuat tubuh gatal.
Dalam jangka menengah konsumsi makanan yang mengandung boraks dapat menimbulkan kerusakan saraf dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan hati dan saraf pusat, kata dia.
Sementara penggunaan formalin dalam pengolahan makanan antara lain dapat menimbulkan kerusakan otak, hati dan paru.
Penggunaan rhodamin B, serbuk berwarna merah tua hingga ungu yang digunakan untuk pewarna tekstil, dalam pengolahan makanan juga bisa menimbulkan gangguan kesehatan.
Selain itu penggunaan pewarna kuning methanil--yang biasa digunakan untuk tekstil, kertas dan cat-- dalam makanan dapat menimbulkan kanker kandung kemih dan gangguan hati.
Selain mewaspadai penggunaan bahan-bahan itu dalam pengolahan makanan, Dewi mengimbau masyarakat untuk berhati-hati membeli makanan yang digoreng menggunakan jelantah yang dijernihkan kembali karena bisa menimbulkan gangguan kesehatan.
"Kami imbau orangtua murid sebisa mungkin berikan bekal," kata Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Jakarta Dewi Prawitasari saat melakukan inspeksi mendadak di SDN 9, 10, dan 11 Rawamangun, Jakarta, Senin.
Dewi menyarankan orangtua memastikan anak sudah sarapan sebelum berangkat ke sekolah supaya tidak mengonsumsi jajanan yang mengandung bahan-bahan yang dapat menimbulkan masalah kesehatan selama di sekolah.
Ia menjelaskan, konsumsi makanan yang mengandung boraks, pengawet kayu dan bahan pembuatan pupuk, dalam jangka pendek bisa dapat menurunkan nafsu makan dan membuat tubuh gatal.
Dalam jangka menengah konsumsi makanan yang mengandung boraks dapat menimbulkan kerusakan saraf dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan hati dan saraf pusat, kata dia.
Sementara penggunaan formalin dalam pengolahan makanan antara lain dapat menimbulkan kerusakan otak, hati dan paru.
Penggunaan rhodamin B, serbuk berwarna merah tua hingga ungu yang digunakan untuk pewarna tekstil, dalam pengolahan makanan juga bisa menimbulkan gangguan kesehatan.
Selain itu penggunaan pewarna kuning methanil--yang biasa digunakan untuk tekstil, kertas dan cat-- dalam makanan dapat menimbulkan kanker kandung kemih dan gangguan hati.
Selain mewaspadai penggunaan bahan-bahan itu dalam pengolahan makanan, Dewi mengimbau masyarakat untuk berhati-hati membeli makanan yang digoreng menggunakan jelantah yang dijernihkan kembali karena bisa menimbulkan gangguan kesehatan.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: