Pekanbaru (ANTARA News) - Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Riau akan menyiapkan anggaran Rp6 miliar untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kabupaten Kampar.

"PLTA ini rencananya dibangun di Desa Batu Sabak, Kecamatan Kampar Kiri. Saat ini pengkajian pembangunan pembangkit listrik ini sudah selesai, tinggal persetujuan dari pemerintah pusat dan dana APBD," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemerintah Provinsi Riau, Said Mukri, di Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan rencana pembangunan PLTA dengan kapasitas 2x5 Mega Watt (MW) itu diharapkan segera terwujud supaya bisa menyediakan listrik bagi masyarakat di daerah yang belum terjangkau jaringan listrik.

Pemerintah Daerah Kampar sendiri tahun ini telah menjalankan program untuk menghasilkan energi terbarukan.

Program Rumah Tangga Mandiri Pangan Energi di daerah itu memungkinkan warga menggunakan listrik dari biogas kotoran sapi.

Program tersebut telah dijalankan di kawasan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar.


Prioritas

Tahun ini Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Riau memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik untuk menjangkau masyarakat pedesaan.

"Sejauh ini, memang permasalahan energi listrik masih menjadi kendala di Riau, sebelumnya kami sudah melakukan pendekatan juga dengan RAPP (perusahaan kertas) dan Indah Kiat (perusahaan bubur kertas) terkait kerja sama energi listrik. Mudah-mudahan ini juga terealisasi," kata Said.

Pemerintah Provinsi Riau juga mendesak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) segera menyelesaikan proyek pembangunan pembangkit listrik di wilayahnya, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Tenayanraya, dan Pembangkit Listrik di Balai Pungut, Duri.

"Jika ada kendala maka akan kami bantu. Kami sudah minta juga bupati untuk proses pembebasan tanah. Akan dibantu itu untuk kepentingan masyarakat," kata Said.

"Kami juga akan bantu PLN untuk jaringan dan travo, tapi yang jelas PLN harus komitmen juga, memberikan arus ke daerah terpencil itu," kata Said Mukri.