Dompu (ANTARA News) - Penetapan status Taman Nasional Gunung Tambora merupakan peluang bagi kawasan tersebut untuk mengembangkan pariwisata.

"Peluang di sini ekowisata sama agrowisata,atraksi bagus, akses lumayan tinggal amenitas," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya saat menghadiri even Tambora Menyapa Dunia di Padang Savana Doro Ncanga, Dompu, Sabtu (11/4).

Dipaparkannya sesuai aturan kawasan Taman Nasional lahan yang dibangun 10 persen dari keseluruhan lahan.

"Saya manfaatkan ingatkan momentum ke Tambora saya sudah bicara ke Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup 10 persen lahan bisa digunakan," katanya.

Arief mengatakan untuk pengembangan pariwisata juga diperlukan juga peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Ia mencontohkan salah satunya adalah kesiapan masyarakat untuk menerima kunjungan wisatawan.

"Bisa jadi kawasan strategis pariwisata nasional," paparnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat Lalo Mohammad Faozal saat menghadiri acara Tambora Menyapa Dunia di Dompu, Sabtu mengatakan Tambora dapat menjadi destinasi pariwisata baru di Nusa Tenggara Barat.

"Itu menjadi new destinasi yang bisa kita improvisasi dengan wisatawan dengan minat khusus karena itu dari awal meminta pemerintah Dompu dan Bima kita bagi wilayah trackingn," katanya.

Ditambahkannya,"sementara sisi pancasila ada hamparan kopi dan sisi sini ada adventurenya jadi ada dua pilihan mau yang menantang (dari sisi-red) Desa Pancasila, (sisi) Sanggar untuk situs dan adventure dari titik sini (Doro Ncanga)."

Dikatakannya, untuk pengembangan maka diperlukan peran pemerintah dalam pengembangan infrastruktur.

"Inilah kemudian yang mengharuskan pemerintah daerah hadir. Infrastruktur alat transportasi juga harus dikembangkan angkutan tidak ada jalur maka mari kita buat," paparnya.

Selain itu, Lalo juga mengatakan pihaknya tengah menyiapkan berbagai langkah untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia antara lain penyiapan porter yang lebih berkualitas dan juga kesiapan masyarakat menerima kunjungan wisatawan.