Bencana longsor dan banjir landa selatan Sukabumi
11 April 2015 19:04 WIB
ilustrasi Longsor Sukabumi Tim SAR mengevakuasi jenazah yang tertimbun tanah longsor di Kampung Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (29/3/15). (ANTARA FOTO/Budiyanto)
Sukabumi (ANTARA News) - Bencana tanah longsor dan banjir menerjang wilayah selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang disebabkan tingginya curah hujan dalam dua hari terakhir sejak Jumat (10/4) sampai sekarang.
"Bencana banjir dan longsor ini terjadi di tiga desa yakni Desa Sukaluyu, Balekambang dan Kalibunder di Kecamatan Kalibunder," kata Kepala Desa Belekambang, Ipan Supandi di Sukabumi, Sabtu.
Menurutnya, banjir setinggi satu meter yang terjadi sejak Jumat sore ini, juga memicu bencana tanah longsor. Walaupun demikian, bencana ini tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan tidak ada rumah yang rusak. Namun, sekitar 15 hektare lahan pertanian yang tersebar di tiga desa itu rusak
Hingga Sabtu ini, genangan banjir sudah mulai menyurut dan pihaknya terus melakukan pendataan terkait dampak bencana ini. Untuk kerugian akibat bencana tersebut masih dihitung, yang sudah jelas kerugiannya adalah areal pesawahan yang rusak dan sudah dipastikan gagal panen. Padahal dalam waktu dekat ini petani akan memanen padinya yang sudah mulai menguning.
"Walaupun tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan atau rumah, tetapi akibat bencana ini tanah tebing yang berada di tepian jalan Desa Balekambang tepatnya di Kampung Babakan ambrol yang menyebabkan jalan penghubung Kalibunder-Sukabumi tidak bisa dilalui oleh kendaraan karena tertutup oleh longsoran tanah," tambahnya.
Akibat bencana ini, aktivitas warga terganggu dan terisolasi karena tidak bisa dilalui oleh berbagai jenis kendaraan. Bahkan hampir 24 jam, warga masih bergotong royong untuk membuka akses jalan utama itu. Karena jika menunggu alat berat, maka warga tidak bisa beraktivitas seperti bekerja atau lainnya.
Selain itu, di Kecamatan Waluran tebing setinggi 15 meter yang berada di pinggir jalan raya Surade-Sukabumi juga longsor yang akibatnya, jalan tersebut tidak bisa dilalui. Bahkan ada seorang pengedara sepeda motor yang terjebak di saat longsor terjadi, tetapi berhasil diselamatkan oleh warga.
Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo mengatakan serangkaian bencana alam di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi seperti banjir dan longsor terjadi sejak Jumat sore. Bencana ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur sejak pagi hingga malam hari.
"Baru dua kecamatan yang melaporkan perihal terjadinya bencana yakni Kecamatan Kalibudner dan Kecamatan Waluran. Untuk membuka akses jalan yang tertimbun longsoran tanah, kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sukabumi untuk segera menurunkan alat berat," katanya.
"Bencana banjir dan longsor ini terjadi di tiga desa yakni Desa Sukaluyu, Balekambang dan Kalibunder di Kecamatan Kalibunder," kata Kepala Desa Belekambang, Ipan Supandi di Sukabumi, Sabtu.
Menurutnya, banjir setinggi satu meter yang terjadi sejak Jumat sore ini, juga memicu bencana tanah longsor. Walaupun demikian, bencana ini tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan tidak ada rumah yang rusak. Namun, sekitar 15 hektare lahan pertanian yang tersebar di tiga desa itu rusak
Hingga Sabtu ini, genangan banjir sudah mulai menyurut dan pihaknya terus melakukan pendataan terkait dampak bencana ini. Untuk kerugian akibat bencana tersebut masih dihitung, yang sudah jelas kerugiannya adalah areal pesawahan yang rusak dan sudah dipastikan gagal panen. Padahal dalam waktu dekat ini petani akan memanen padinya yang sudah mulai menguning.
"Walaupun tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan atau rumah, tetapi akibat bencana ini tanah tebing yang berada di tepian jalan Desa Balekambang tepatnya di Kampung Babakan ambrol yang menyebabkan jalan penghubung Kalibunder-Sukabumi tidak bisa dilalui oleh kendaraan karena tertutup oleh longsoran tanah," tambahnya.
Akibat bencana ini, aktivitas warga terganggu dan terisolasi karena tidak bisa dilalui oleh berbagai jenis kendaraan. Bahkan hampir 24 jam, warga masih bergotong royong untuk membuka akses jalan utama itu. Karena jika menunggu alat berat, maka warga tidak bisa beraktivitas seperti bekerja atau lainnya.
Selain itu, di Kecamatan Waluran tebing setinggi 15 meter yang berada di pinggir jalan raya Surade-Sukabumi juga longsor yang akibatnya, jalan tersebut tidak bisa dilalui. Bahkan ada seorang pengedara sepeda motor yang terjebak di saat longsor terjadi, tetapi berhasil diselamatkan oleh warga.
Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo mengatakan serangkaian bencana alam di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi seperti banjir dan longsor terjadi sejak Jumat sore. Bencana ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur sejak pagi hingga malam hari.
"Baru dua kecamatan yang melaporkan perihal terjadinya bencana yakni Kecamatan Kalibudner dan Kecamatan Waluran. Untuk membuka akses jalan yang tertimbun longsoran tanah, kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sukabumi untuk segera menurunkan alat berat," katanya.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: