Pontianak (ANTARA News) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak berharap tidak ada pemadaman listrik oleh PLN sepanjang penyelenggaraan ujian nasional (UN) tanggal 13 hingga 15 April 2015, di kota itu.

"Kami berharap pihak PLN tidak melakukan pemadaman bergilir sewaktu penyelenggaraan UN, yang dimulai Senin (13/4) hingga Rabu (15/4)," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak Mulyadi di Pontianak, Sabtu.

Karena, menurut dia ada beberapa sekolah di Kota Pontianak yang menyelenggarakan UN secara online, sehingga memerlukan listrik.

"Meskipun sekolah-sekolah tersebut, sudah kami perintahkan menyediakan generator set (genset) untuk antisipasi, kalau sampai terjadi pemadaman listrik oleh PLN," ungkapnya.

Mulyadi juga berharap, sepanjang menjelang UN, pihak PLN juga tidak melakukan pemadaman bergilir, karena bisa mengganggu peserta UN yang akan belajar.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak menyatakan peserta UN tingkat SMA/sederajat di Kota Pontianak tahun 2015 sebanyak 10.466 orang.

"Kami sudah siap menyelenggarakan UN tahun 2015, dan begitu juga para peserta siap mengikuti UN yang akan diselenggarakan tanggal 13 April 2015, untuk tingkat SMA/sederajat," katanya.

Menurut dia, persiapan telah dilakukan oleh pihak sekolah, termasuk beberapa kali melakukan "try out" yang hasilnya juga cukup baik.

UN di hari pertama, tanggal 13 April 2015, yakni Bahasa Indonesia, dan Kimia atau Geografi, hari kedua Matematika dan Biologi atau sosiologi, dan hari ketiga Bahasa Inggris, dan Fisika atau Ekonomi. Sedangkan untuk SMK hanya tiga mata pelajaran, diantaranya Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris, kemudian ditambah teori kejuruan masing-masing jurusan.

Saat UN nantinya, setiap mata pelajaran diperkirakan akan diberikan alokasi waktu dua jam. Dengan waktu pelaksanaan selama tiga hari untuk SMA, dan empat hari untuk SMK, katanya.