Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Republik Indonesia mengharapkan pemblokiran laman web oleh pemerintah tidak hanya terpaku pada paham radikal seperti ISIS, namun juga terhadap situs-situs yang berpotensi merusak generasi penerus bangsa.

"Menurut pandangan saya, hal ini sangat bagus, meskipun masih ada yang kurang. Bukan saja masalah ISIS tapi juga laman web porno dan lain sebagainya yang merusak generasi muda harus dibersihkan," kata Kabag Intelkam Mabes Polri Komjen Djoko Mukti Haryono di Jakarta, Jumat, dalam sebuah diskusi mengenai pemblokiran situs penyebar radikalisme.

Namun Djoko mengaku dapat memahami laman pornografis lebih mudah terawasi ketimbang situs berkonten radikalisme.

"Tapi ini jangan jadi celah yang baik untuk perkembangan situs yang merusak tersebut," sambung dia.

Dia menilai itu semua dalah pekerjaan rumah semua kalangan dalam mencermati berbagai laman web yang bisa diakses masyarakat dengan mudah.

"Situs yang dibuka di internet ini, kalau ditutup di sini dibuka di sana, keluar lagi, jadi enggak selesai-selesai. Inilah yang menjadi PR bagi kita bagaimana mencermati situs-situs baik yang radikal ataupun yang merusak moral lainnya," kata Djoko.