Megawati: tantangan PDIP ke depan makin berat
9 April 2015 16:49 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik saat pembukaan Kongres IV PDI Perjuangan, di Hotel Inna Grand Bali Beach, Bali, Kamis (9/4). (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Sanur, Bali (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan periode 2015-2020 Megawati Soekarnoputri mengatakan tantangan yang akan dihadapi PDI Perjuangan selama lima tahun ke depan tidak mudah bahkan akan semakin berat.
"Meskipun PDI Perjuangan sebagai partai pemenang pemilu legislatif dan pemilu presiden pada 2014 tapi tantangan yang dihadapi PDI Perjuangan ke depan akan semakin berat," kata Megawati Soekarnoputri usai dilantik menjadi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan periode 2015-2020.
Menurut Megawati, tugas pertama yang akan dilakukannya setelah menerima amanah sebagai ketua umum adalah menyusun struktur kepengurusan DPP PDI Perjuangan.
Dalam penyusunan struktur kepengurusan tersebut, kata dia, yang paling sulit dilakukan adalah memilih sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kapasitas, loyalitas dan dedikasi, tapi juga harus memiliki ideologi.
Untuk mendapatkan calon-calon pimpinan yang akan mengisi struktur kepengurusan di DPP PDI Perjuangan, menurut dia, proses seleksinya sudah dilakukan secara berjenjang dari bawah dengan menetapkan sejumlah rambu-rambu.
"Proses seleksi itu dilakukan dengan kesabaran revolusioner," katanya.
Menurut Megawati, mencari sumber daya manusia yang memenuhi persyaratan yakni memiliki kapasitas, tapi juga loyal dan mau berdedikasi, tapi memiliki ideologi, tidaklah mudah.
Ideologi PDI Perjuangan, kata dia, adalah semangat Trisakti yang diajarkan almarhum Proklamator Soekarno, yakni komitmen untuk membangun bangsa dan negara.
"Dengan ideologi, negara Indonesia yang pulau-pulaunya terpisah-pisah tapi dapat disatukan dalam bingkai NKRI (negara kesatuan Republik Indonesia)," katanya.
Megawati Soekarnoputri sebelumnya ditetapkan dan dilantik kembali menjadi ketua umum DPP PDI Perjuangan untuk periode 2015-2020 pada Kongres IV PDI Perjuangan di Sanur Bali, Kamis.
Penetapan dan pelantikan tersebut dilakukan pada rapat paripurna sesi I yang dipimpin oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya.
Berdasarkan jadwal yang ditetapkan panitia, pada rapat paripurna I membahas laporan pertanggung jawaban DPP PDI Perjuangan periode 2010-2015.
Pimpinan sidang semula mengumumkan, laporan pertanggungjawaban DPP PDI Perjuangan periode 2010-2015 akan dibacakan secara bergantian oleh Megawati Soekarnoputri (ketua umum), Hasto Kristiyanto (pelaksana tugas sekretaris jenderal), dan Puan Maharani (ketua).
Namun, peserta kongres secara serentak mengatakan, bahwa laporan pertanggungjawaban tersebut tidak perlu dibacakan dan mereka dapat menerimanya.
Ada juga peserta kongres yang meneriakkan mereka percaya terhadap kepemimpinan Megawati Soekarnoputri yang telah berhasil mengantarkan PDI Perjuangan memenangi pemilu legislatif dan pemilu presiden tahun 2014.
Karena forum kongres meminta agar laporan pertanggungjawaban tidak perlu dibacakan dan mererimanya, maka pimpinan sidang kemudian memutuskan menerima leporan pertanggungjawaban tersebut setelah sekali lagi meminta persetujuan dari forum.
Dengan diterimanya laporan pertanggungjawaban tersebut, maka DPP PDI Perjuangan periode 2010-2015 dinyatakan domsioner.
Kemudian, peserta kongres kembali meminta agar Megawati segera dikukuhkan kembali menjadi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan periode 2015-2020.
Megawati yang duduk sejajar dengan pimpinan sidsang kemudian diminta berdiri.
Pimpinan sidang setelah meminta persetujuan peserta kongres, kemudian menetapkan kembali Megawati sebagai Ketua Umum DPP PDI Perjuangan periode 2015-2020.
"Karena ini sudah diputuskan oleh rakernas dan diputuskan pada musyawarah di semua tingkatan, saya menerima amanah ini," katanya.
Peserta kongres kemudian bertepuk tangan dan ada menerikan kata-kata "hidup Megawati".
Setelah itu langsung dilakukan pelantikan dengan pengucapan sumpah dan janji yang dipimpin oleh Frans Lebu Raya.
"Meskipun PDI Perjuangan sebagai partai pemenang pemilu legislatif dan pemilu presiden pada 2014 tapi tantangan yang dihadapi PDI Perjuangan ke depan akan semakin berat," kata Megawati Soekarnoputri usai dilantik menjadi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan periode 2015-2020.
Menurut Megawati, tugas pertama yang akan dilakukannya setelah menerima amanah sebagai ketua umum adalah menyusun struktur kepengurusan DPP PDI Perjuangan.
Dalam penyusunan struktur kepengurusan tersebut, kata dia, yang paling sulit dilakukan adalah memilih sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kapasitas, loyalitas dan dedikasi, tapi juga harus memiliki ideologi.
Untuk mendapatkan calon-calon pimpinan yang akan mengisi struktur kepengurusan di DPP PDI Perjuangan, menurut dia, proses seleksinya sudah dilakukan secara berjenjang dari bawah dengan menetapkan sejumlah rambu-rambu.
"Proses seleksi itu dilakukan dengan kesabaran revolusioner," katanya.
Menurut Megawati, mencari sumber daya manusia yang memenuhi persyaratan yakni memiliki kapasitas, tapi juga loyal dan mau berdedikasi, tapi memiliki ideologi, tidaklah mudah.
Ideologi PDI Perjuangan, kata dia, adalah semangat Trisakti yang diajarkan almarhum Proklamator Soekarno, yakni komitmen untuk membangun bangsa dan negara.
"Dengan ideologi, negara Indonesia yang pulau-pulaunya terpisah-pisah tapi dapat disatukan dalam bingkai NKRI (negara kesatuan Republik Indonesia)," katanya.
Megawati Soekarnoputri sebelumnya ditetapkan dan dilantik kembali menjadi ketua umum DPP PDI Perjuangan untuk periode 2015-2020 pada Kongres IV PDI Perjuangan di Sanur Bali, Kamis.
Penetapan dan pelantikan tersebut dilakukan pada rapat paripurna sesi I yang dipimpin oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya.
Berdasarkan jadwal yang ditetapkan panitia, pada rapat paripurna I membahas laporan pertanggung jawaban DPP PDI Perjuangan periode 2010-2015.
Pimpinan sidang semula mengumumkan, laporan pertanggungjawaban DPP PDI Perjuangan periode 2010-2015 akan dibacakan secara bergantian oleh Megawati Soekarnoputri (ketua umum), Hasto Kristiyanto (pelaksana tugas sekretaris jenderal), dan Puan Maharani (ketua).
Namun, peserta kongres secara serentak mengatakan, bahwa laporan pertanggungjawaban tersebut tidak perlu dibacakan dan mereka dapat menerimanya.
Ada juga peserta kongres yang meneriakkan mereka percaya terhadap kepemimpinan Megawati Soekarnoputri yang telah berhasil mengantarkan PDI Perjuangan memenangi pemilu legislatif dan pemilu presiden tahun 2014.
Karena forum kongres meminta agar laporan pertanggungjawaban tidak perlu dibacakan dan mererimanya, maka pimpinan sidang kemudian memutuskan menerima leporan pertanggungjawaban tersebut setelah sekali lagi meminta persetujuan dari forum.
Dengan diterimanya laporan pertanggungjawaban tersebut, maka DPP PDI Perjuangan periode 2010-2015 dinyatakan domsioner.
Kemudian, peserta kongres kembali meminta agar Megawati segera dikukuhkan kembali menjadi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan periode 2015-2020.
Megawati yang duduk sejajar dengan pimpinan sidsang kemudian diminta berdiri.
Pimpinan sidang setelah meminta persetujuan peserta kongres, kemudian menetapkan kembali Megawati sebagai Ketua Umum DPP PDI Perjuangan periode 2015-2020.
"Karena ini sudah diputuskan oleh rakernas dan diputuskan pada musyawarah di semua tingkatan, saya menerima amanah ini," katanya.
Peserta kongres kemudian bertepuk tangan dan ada menerikan kata-kata "hidup Megawati".
Setelah itu langsung dilakukan pelantikan dengan pengucapan sumpah dan janji yang dipimpin oleh Frans Lebu Raya.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: