Washington (ANTARA News) - Ini bukan hanya khayalan: kebanyakan remaja Amerika Serikat online setiap hari atau tak lepas dari smartphone, dan banyak dari mereka yang nyaris tersambung tanpa henti.

Sebuah survey Pew Research Center yang dirilis Kamis ini mendapati fakta bahwa 92 persen remaja AS online setiap hari. Angka ini sudah termasuk 56 persen yang online beberapa kali dalam satu hari dan 24 persen yang mengaku terkoneksi ke Internet dan jejaring sosial "hampir secara konstan (tanpa jeda)."

Kunci utamanya adalah semakin lazimnya ber-smartphone.

Survey terhadap remaja usia 13-17 tahun itu mendapati fakta bahwa 73 persen mengaku memiliki sebuah smartphone dan 30 persen lainnya memiliki paling tidak satu ponsel biasa.

Kendati 87 persen remaja memiliki akses ke komputer, namun 91 persen dari mereka online setiap hari lewat perangkat mobile, paling tidak kadang-kadang, kata Pew.

Survey itu menyimpulkan, kaum muda Afro-Amerika dan Hispanik adalah di antara pengguna Internet yang paling aktif.

Di antara remaja Afro-Amerika, 34 persen online "nyaris konstan", sedangkan pada remaja Hispanik dan kulit putih angkanya masing-masing 32 dan 19 persen.

"Remaja Amerika, khususnya kamu muda Afro-Amerika, akrab dengan smartphone dan selama 24 jam 7 hari mengakses persona dan informasi yang ditawarkan smarphone," kata Amanda Lenhart dari Pew.

Sekitar 90 persen remaja berhandphone saling bertukar pesan teks di mana seorang remaja menerima 30 pesan teks setiap hari, simpul Pew. Dan sepertiga dari mereka yang ber-smartphone menggunakan aplikasi-aplikasi pesan seperti WhatsApp atau Kik.

Facebook dominan

Pew menyimpulkan Facebook masih menjadi jejaring media sosial yang dominan di kalangan kaum muda Amerika kendati platform-platform baru semakin banyak digunakan.

Di antara remaja yang disurvey, 71 persen mengaku menggunakan Facebook, dengan Instagram --milik Facebook-- menjadi jejaring sosial nomor dua yang digunakan 52 persen remaja.

Ketika ditanyai media sosial lainnya, 41 persen remaja mengaku menggunakan Snapchat, 33 persen menggunakan Twitter dan Google Plus, 24 persen menggunakan Vine milik Twitter dan 14 pesen menggunakan Tumblr milik Yahoo.

Hasil ini memupus kekhawatiran bahwa Facebook telah ditinggalkan kaum muda karena para pengguna Internet dari kalangan tua lebih sering menggunakan jejaring sosial terbesar di dunia tersebut.

"Kendati Facebook masih menjadi platform penting bagi mayoritas remaja, Instagram mencuri perhatian separuh remaja, dan Snapchat hampir mendekati angka itu," kata Lenhart.

"Ada beberapa perbedaan pada platform sosial yang paling sering digunakan, di mana remaja miskin lebih sering menggunakan Facebook, sedangkan remaja kaya selain masih setia pada Facebook juga menggunakan Snapchat atau Twitter dengan lebih sering lagi."

Lebih dari dua per tiga remaja yang disurvey mengaku menggunakan lebih dari satu jejaring sosial.

Namun dari mereka yang mengaku hanya menggunakan satu jejaring sosial, 66 persen mengaku lebih memilih Facebook, disusul Google Plus dan Instagram masing-masing 13 persen.

Laporan itu didasarkan pada survey online terhadap 1.600 remaja dari 25 September sampai 9 Oktober 2014, dan dari 10 Februari sampai 16 Maret 2015. Margin error survey ini adalah 3,7 persen poin, demikian AFP.