Jakarta (ANTARA News) - Penyelidikan atas peristiwa ledakan di kawasan Tanah Abang yang terjadi pada Rabu (8/4) lalu, telah diserahkan pada Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror.
"Penanganan sudah diserahkan ke Densus 88 Anti Teror yang secara administratif berada di bawah kewenangan Mabes Polri," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, penanganan penyelidikan oleh Densus 88 disebabkan karena peristiwa tersebut tergolong menakutkan.
"Belum bisa dipastikan teror atau kecelakaan, tetapi karena ini menakutkan maka ditangani Densus 88," tuturnya.
Sebelumnya, Tim Gegana Brimob Polda Metro Jaya menemukan 49 bungkus yang berisi mercon banting, serbuk hitam dan paku di sekitar lokasi ledakan Jalan Jati Bunder RT16/09 Kebon Kacang Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Ini yang kita temukan 49 bungkus dari hasil penggeledahan di sekitar lokasi ledakan," kata Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono.
Irjen Unggung menuturkan tim Gegana yang menyisir selanjutnya anggota Pusat Laboratorium Forensik Polri dan Reserse mengolah tempat kejadian di sekitar lokasi kejadian.
Dari hasil penggeledahan, petugas tidak ditemukan timer dan detonator (alat pemicu).
Berdasarkan olah tempat kejadian sementara, polisi menemukan diameter sebesar 30 centimeter yang diduga bekas ledakan hingga merusak kayu bangunan rumah.
Akibat ledakan tersebut, empat orang terluka parah dan hingga kini masih dirawat secara intensif di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Keempat korban itu yakni Feri Andiyanto (28) warga Indramayu yang beralamat di Jalan Jabun RT16/09 Kebon Kacang Tanah Abang, Amir (51) warga Tasikmalaya yang beralamat di Jalan Jabun III RT 6/09 Kebon Kacang, Asep Samsudin (66) asal Garut yang beralamat di Jalan Jabun VII RT 16/09, Kebon Kacang dan Suro (50) yang belum diketahui domisilinya.
Penyelidikan ledakan Tanah Abang ditangani Densus 88
9 April 2015 14:01 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Martinus Sitompul (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
Tags: