Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk menyiapkan kredit pembiayaan infrastruktur hingga Rp15 triliun untuk mendukung pembangunan nasional pada 2015.

"Untuk tahun 2015 paling tidak sekitar Rp14 triliun hingga Rp15 triliun untuk kredit infrastruktur," kata Direktur Utama BNI Achmad Baiquni usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI di Gedung Nusantara I DPR, Jakarta, Rabu.

Selain untuk infrastruktur, BNI juga akan menyiapkan kredit kemaritiman sebesar Rp1,6 triliun hingga Rp2 triliun pada 2015.

Ia mengatakan kredit untuk pembiayaan sektor infrastruktur itu antara lain untuk kelistrikan, pelabuhan dan pembangunan jalan tol.

Pendanaan untuk kredit infrastruktur, lanjutnya akan jauh lebih banyak pada 2016.

"Tahun 2016 baru akan ramai artinya banyak rencana-rencana infrastruktur. Mungkin pada waktu 2016 penarikan kredit nya sudah dilakukan," ujarnya.

Pendanaan terkait infrastruktur merupakan proyeksi jangka panjang, sehingga pihaknya akan menggali dana-dana jangka panjang, misalnya melalui penerbitan obligasi dan dana pihak ketiga.

Ia mengatakan pendanaan untuk sektor infrastruktur itu diperkirakan akan digunakan lebih banyak oleh proyek badan usaha milik negara. Namun, pihak swasta juga akan difasilitasi terkait kredit pembiayaan infrastruktur.

Hingga Desember 2014, BNI telah membiayai sektor infrastruktur sebesar Rp36,6 triliun yang kebanyakan untuk pembiayaan energi di segmen korporasi.

Untuk kemaritiman, BNI telah membiayai Rp8,7 triliun mulai dari sektor hulu sampai hilir.

Ia merincikan pembiayaan sektor kemaritiman, yakni pengangkutan dan pelayaran sebesar Rp5.423 miliar, industri pengolahan perikanan dan galangan kapal sebesar Rp2.276 miliar,

Kemudian, kredit sektor kemaritiman untuk budidaya dan penangkapan perikanan sebesar Rp532 miliar, konstruksi pelabuhan sebesar Rp308 miliar, perdagangan hasil perikanan sebesar Rp178 miliar dan sarana wisata tirta kawasan pariwisata sebesar Rp2 miliar.