SAR Parangtritis berupaya selamatkan lumba-lumba terdampar
8 April 2015 19:07 WIB
ilustrasi Liburan Seorang pengujung bersama putrinya bermain bermain dengan dengan ikan lumba-lumba di wahana wisata taman Safari Prigen Pasuruan, Jatim, Sabtu (31/12). Meningkatnya kunjungan wisata Taman Saafari Prigen, berkaitan dengan liburan Natal dan Tahun baru. (FOTO ANTARA/Cucuk D.) ()
Bantul (ANTARA News) - Tim Pencarian dan Penyelamatan Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya menyelamatkan seekor lumba-lumba yang terdampar di wilayah Pantai Parang Endog sebelum akhirnya mati, Rabu.
Komandan SAR Pantai Parangtritis, Bantul, Ali Sutanto usai upaya penyelamatan mengatakan, lumba-lumba jenis hidung botol yang terdampar sekitar pukul 15.00 WIB tersebut dalam kondisi sakit dengan dua luka di bagian tubuhnya, sebelum akhirnya mati.
Menurut dia, lumba-lumba tersebut sudah terlihat mondar-mandir di kawasan Pantai Parang Endog atau sebelah barat Pantai Parangtritis sejak pukul 14.00 WIB. Saat itu, anggota SAR melihat adanya sirip lumba-lumba di tengah laut beberapa kali.
"Kemudian kami tunggu sampai (lumba-lumba) menepi, setelah menepi, kami lakukan penyelamatan dengan mendorong lumba-lumba tersebut kembali ke tengah laut," katanya.
Ali mengatakan, saat penyelamatan, terlihat dua luka robek yakni pada tubuh bagian atas dekat kepala dan bagian bawah dekat ekor, bahkan darah terus mengalir dari luka tubuh lumba-lumba yang diperkirakan panjangnya sekitar dua meter tersebut.
"Setelah dikembalikan ke tengah laut, lumba-lumba ini kembali terdampar karena terbawa arus, saat menepi yang kedua kali, kondisinya sudah lemah," katanya.
Melihat kondisi tersebut, kemudian pihaknya menghubungi petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat untuk memeberikan pertolongan, sambil menjaga agar tetap berada di air dengan dibuatkan kubangan.
"Namun ternyata lumba-lumba tidak bisa diselamatkan, lumba-lumba ini mati meski sudah diperiksa petugas," katanya.
Menurut dia, penemuan lumba-lumba di wilayah pantai selatan Bantul ini bukan pertama kali terjadi, sebab beberapa bulan lalu juga ditemukan lumba-lumba terdampar, namun berhasil diselamatkan dengan didorong ke tengah oleh Tim SAR.
Komandan SAR Pantai Parangtritis, Bantul, Ali Sutanto usai upaya penyelamatan mengatakan, lumba-lumba jenis hidung botol yang terdampar sekitar pukul 15.00 WIB tersebut dalam kondisi sakit dengan dua luka di bagian tubuhnya, sebelum akhirnya mati.
Menurut dia, lumba-lumba tersebut sudah terlihat mondar-mandir di kawasan Pantai Parang Endog atau sebelah barat Pantai Parangtritis sejak pukul 14.00 WIB. Saat itu, anggota SAR melihat adanya sirip lumba-lumba di tengah laut beberapa kali.
"Kemudian kami tunggu sampai (lumba-lumba) menepi, setelah menepi, kami lakukan penyelamatan dengan mendorong lumba-lumba tersebut kembali ke tengah laut," katanya.
Ali mengatakan, saat penyelamatan, terlihat dua luka robek yakni pada tubuh bagian atas dekat kepala dan bagian bawah dekat ekor, bahkan darah terus mengalir dari luka tubuh lumba-lumba yang diperkirakan panjangnya sekitar dua meter tersebut.
"Setelah dikembalikan ke tengah laut, lumba-lumba ini kembali terdampar karena terbawa arus, saat menepi yang kedua kali, kondisinya sudah lemah," katanya.
Melihat kondisi tersebut, kemudian pihaknya menghubungi petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat untuk memeberikan pertolongan, sambil menjaga agar tetap berada di air dengan dibuatkan kubangan.
"Namun ternyata lumba-lumba tidak bisa diselamatkan, lumba-lumba ini mati meski sudah diperiksa petugas," katanya.
Menurut dia, penemuan lumba-lumba di wilayah pantai selatan Bantul ini bukan pertama kali terjadi, sebab beberapa bulan lalu juga ditemukan lumba-lumba terdampar, namun berhasil diselamatkan dengan didorong ke tengah oleh Tim SAR.
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: