Tontowi/ Liliyana hanya butuh 14 menit untuk menang
8 April 2015 15:30 WIB
Ganda Campuran Indonesia Tantowi Ahmad (kiri) dan Liliyana Natsir (kanan). Pasangan itu hanya membutuhkan waktu 14 menit untuk meraih kemenangan pada putaran pertama Singapura Terbuka 2015. (ANTARA FOTO/SAPTONO)
Jakarta (ANTARA News) - Ganda campuran andalan Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir hanya membutuhkan waktu 14 menit untuk membukukan kemenangan pada putaran pertama Singapura Terbuka, Rabu.
Pasangan unggulan ketiga yang akrab disapa Owi/Butet itu menang 21-5, 21-7 atas ganda Malaysia Lee Jian Yi/Lim Peiy Zhean pada putaran pertama di Singapore Indoor Stadium.
"Saya merasa sudah punya nuansa tersendiri saat bermain di sini. Setiap main di sini selalu enak, mudah-mudahan hal ini menjadi awal positif untuk melawan siapapun," kata Butet seperti dilansir Tim Humas dan Media Sosial Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.
"Lawan kami hari ini adalah pasangan yang lolos babak kualifikasi. Kami belum kenal mereka dan sepertinya pasangan muda sehingga kami mudah mengatasi mereka," kata Butet.
Pasangan ganda campuran peringkat pertama Indonesia itu mengaku mendapatkan nuansa pertandingan yang positif di Singapura setelah tiga kali menjadi juara yaitu pada 2011, 2013, dan 2014.
Pada babak kedua, Owi/Butet akan menghadapi ganda campuran Hong Kong Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah.
"Kami masih memenangkan rekor pertemuan dengan mereka. Mereka juga bermain bagus. Tapi, kami yakin dapat mengatasi mereka jika kami dapat bermain fokus dan bagus," kata Butet.
Owi/Butet telah bertemu pasangan Lee/Chau pada 2013 dalam turnamen Kejuaraan Dunia. Ganda campuran Indonesia itu memang dalam tiga game dengan skor 21-23, 21-15, dan 21-14.
Sebelumnya, ganda campuran lain Indonesia Riky Widianto/Richi Puspita Dili tersingkir pada putaran pertama turnamen tingkat super series itu, saat dikalahkan pasangan Korea Selatan Sol Kyu Choi/Yoo Jung Chae 15-21, 19-21.
Kekalahan yang sama juga dialami pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto saat menghadapi unggulan kedua asal Tiongkok Xu Chen/Ma Jin dengan skor 13-21, 16-21.
Sementara, pasangan-pasangan lain Indonesia yang melaju ke putaran kedua yaitu Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadeth dan Irfan Fadhilah/Weni Anggraini.
Pasangan unggulan ketiga yang akrab disapa Owi/Butet itu menang 21-5, 21-7 atas ganda Malaysia Lee Jian Yi/Lim Peiy Zhean pada putaran pertama di Singapore Indoor Stadium.
"Saya merasa sudah punya nuansa tersendiri saat bermain di sini. Setiap main di sini selalu enak, mudah-mudahan hal ini menjadi awal positif untuk melawan siapapun," kata Butet seperti dilansir Tim Humas dan Media Sosial Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.
"Lawan kami hari ini adalah pasangan yang lolos babak kualifikasi. Kami belum kenal mereka dan sepertinya pasangan muda sehingga kami mudah mengatasi mereka," kata Butet.
Pasangan ganda campuran peringkat pertama Indonesia itu mengaku mendapatkan nuansa pertandingan yang positif di Singapura setelah tiga kali menjadi juara yaitu pada 2011, 2013, dan 2014.
Pada babak kedua, Owi/Butet akan menghadapi ganda campuran Hong Kong Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah.
"Kami masih memenangkan rekor pertemuan dengan mereka. Mereka juga bermain bagus. Tapi, kami yakin dapat mengatasi mereka jika kami dapat bermain fokus dan bagus," kata Butet.
Owi/Butet telah bertemu pasangan Lee/Chau pada 2013 dalam turnamen Kejuaraan Dunia. Ganda campuran Indonesia itu memang dalam tiga game dengan skor 21-23, 21-15, dan 21-14.
Sebelumnya, ganda campuran lain Indonesia Riky Widianto/Richi Puspita Dili tersingkir pada putaran pertama turnamen tingkat super series itu, saat dikalahkan pasangan Korea Selatan Sol Kyu Choi/Yoo Jung Chae 15-21, 19-21.
Kekalahan yang sama juga dialami pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto saat menghadapi unggulan kedua asal Tiongkok Xu Chen/Ma Jin dengan skor 13-21, 16-21.
Sementara, pasangan-pasangan lain Indonesia yang melaju ke putaran kedua yaitu Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadeth dan Irfan Fadhilah/Weni Anggraini.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: