Paris (ANTARA News) - Pendiri partai kanan jauh Prancis Kubu Bangsa, Jean-Marie Le Pen, menegaskan kamar gas Nazi adalah hanya bagian kecil Perang Dunia II. Pernyataan ini sontak memicu kecaman dari kelompok hak asasi dan putrinya sendiri.

Kepada stasiun televisi Prancis, Le Pen menyatakan kembali pendapatnya yang pernah dia sampaikan hampir tiga dasawarsa lalu.

"Saya pernah mengatakan yang saya percayai. Kamar gas adalah bagian kecil perang dunia, kecuali kita menerima bahwa perang adalah bagian kecil dari kamar gas," kata anggota Parlemen Eropa itu kepada BFMTV.

"Saya bertahan karena saya percaya bahwa itu benar dan seharusnya, tidak ada yang terkejut," tambah pendiri Kubu Bangsa (FN) ini.

Ia pertama kali menyebut kamar gas bagian kecil Perang Dunia II pada 1987 dan mengulanginya 10 tahun kemudian di Munchen, Jerman, masing-masing kepada majalah Prancis pada 2008 dan setahun kemudian di Parlemen Eropa.

Serikat bangsa Yahudi dan pegiat anti-rasisme mengutuk pernyataan itu, dengan kelompok pegiat SOS Racisme bertekad membuat Le Pen kembali dihukum untuk perkataannya itu.

Bahkan, putri pemimpin kanan jauh itu dan ketua FN Marine Le Pen menentang perkataan ayahnya.

"Saya sangat tidak setuju dengan Jean-Marie Le Pen, baik dalam bentuk maupun isi," katanya kepada AFP.

Sejak memimpin FN pada 2011, sang puteri berusaha membuat partai itu lebih ramah bagi pemilih utama.

Partai benci pendatang dan benci Eropa Bersatu itu terus membangun landasan dukungan politik nasional menjelang kemungkinan Marine Le Pen mengikuti pemilihan presiden pada 2017.

Keretakan Le Pen dengan putrinya melebar Juni tahun lalu lewat permainan kata anti-Semit yang dibuatnya dalam video.

(B002)