Polisi temukan bom di jasad terduga teroris
4 April 2015 22:35 WIB
ilustrasi Koordinasi Penanggulangan Terorisme Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar (kanan) bersama Kapolda Sulteng Brigjen Pol Idham Azis (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan di sela-sela rapat koordinasi Penanggulangan Terorisme di Kantor Polda Sulteng di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (5/1).(ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Palu (ANTARA News) - Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Idham Azis mengatakan polisi menemukan sejumlah bom rakitan dan senjata api di tubuh terduga teroris yang tewas saat baku tembak di Kebun Kopi, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu sore.
"Kita belum mengetahui jenis senjatanya, nanti akan dikasih tahu," kata Idham Azis di Bandara SIS Aljufri Kota Palu, sebelum menjemput kedatangan Wakapolri Komjen Polisi Badrodin Haiti.
Jenazah korban tewas tersebut selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Kota Palu yang berjarak sekitar 40 kilometer dari lokasi baku tembak itu.
Kontak senjata tersebut terjadi sekitar pukul sekitar pukul 19.00 Wita di kawasan Kebun Kopi.
Kelompok bersenjata tersebut diduga akan melarikan diri ke arah perbukitan Kabupaten Donggala dari pegunungan Sakinah Jaya di Kabupaten Parigi Moutong.
Sejak baku tembak yang terjadi di wilayah Parigi Moutong pada Jumat (3/4) sore itu, polisi terus mengejar kawanan teroris yang berjumlah sekitar 11 orang.
Dalam baku tembak di Parigi Moutong itu, salah satu terduga teroris tewas diterjang peluru polisi. Korban itu diduga Sabar Subagyo alias Daeng Koro yang diyakini sebagai wakil pimpinan kelompok teroris yang selama ini dicari polisi.
Dalam kejadian baku tembak itu, polisi mengamankan senjata api organik jenis M16 dan sebuah senjata rakitan berikut amunisinya. Selain itu, ditemukan sejumlah bom rakitan, telepon genggam dan alat untuk mengetahui lokasi (GPS).
"Kita belum mengetahui jenis senjatanya, nanti akan dikasih tahu," kata Idham Azis di Bandara SIS Aljufri Kota Palu, sebelum menjemput kedatangan Wakapolri Komjen Polisi Badrodin Haiti.
Jenazah korban tewas tersebut selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Kota Palu yang berjarak sekitar 40 kilometer dari lokasi baku tembak itu.
Kontak senjata tersebut terjadi sekitar pukul sekitar pukul 19.00 Wita di kawasan Kebun Kopi.
Kelompok bersenjata tersebut diduga akan melarikan diri ke arah perbukitan Kabupaten Donggala dari pegunungan Sakinah Jaya di Kabupaten Parigi Moutong.
Sejak baku tembak yang terjadi di wilayah Parigi Moutong pada Jumat (3/4) sore itu, polisi terus mengejar kawanan teroris yang berjumlah sekitar 11 orang.
Dalam baku tembak di Parigi Moutong itu, salah satu terduga teroris tewas diterjang peluru polisi. Korban itu diduga Sabar Subagyo alias Daeng Koro yang diyakini sebagai wakil pimpinan kelompok teroris yang selama ini dicari polisi.
Dalam kejadian baku tembak itu, polisi mengamankan senjata api organik jenis M16 dan sebuah senjata rakitan berikut amunisinya. Selain itu, ditemukan sejumlah bom rakitan, telepon genggam dan alat untuk mengetahui lokasi (GPS).
Pewarta: Riski Maruto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: