Yogyakarta (ANTARA News) - Kelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta memanfaatkan limbah telur bebek gagal menetas untuk pakan bebek yang kaya protein dan lemak.

"Limbah telur itu memiliki keunggulan antara lain mempercepat pertumbuhan serta meningkatkan jumlah produksi telur dan siklus kesuburan bebek," kata ketua kelompok mahasiswa Dini Annisa Nurbaety Elsola di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, telur bebek mengandung energi sebesar 189 kilokalori, protein 13,1 gram, karbohidrat 0,8 gram, lemak 14,3 gram, kalsium 56 miligram, fosfor 175 miligram, dan zat besi 3 miligram.

"Pakan bebek dari limbah telur itu dimaksudkan untuk menekan biaya peternakan dan mengurangi limbah di Kecamatan Panjatan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)," katanya.

Ia mengatakan limbah telur bebek gagal menetas banyak terdapat di Kecamatan Panjatan. Di Panjatan sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai peternak dan penetas telur bebek.

Namun, kata dia, hasil penetasan telur tidak selalu membuahkan hasil yang baik. Limbah telur itu hanya dibuang.

Menurut dia, untuk membuat pakan bebek tersebut dibutuhkan bahan antara lain limbah telur, bekatul, eceng gondok atau kangkung, dan air.

Limbah telur dimasukkan ke dalam "soblok" yang telah berisi air dan direbus selama satu jam, sedangkan bekatul dikukus ke dalam soblok lain yang telah berisi air dalam waktu yang sama. Eceng gondok/kangkung disisir sampai halus.

Limbah telur dan bekatul yang sudah matang diangkat dan ditiriskan di tampah besar dan karung, kemudian ditunggu hingga dingin. Selanjutnya limbah telur dicacah hingga halus tanpa mengupas kulitnya.

Kemudian semua bahan (telur bungker, bekatul, eceng gondol/kangkung) dicampur dan ditambah air secukupnya. Aduk hingga merata kemudian giling campuran bahan menggunakan penggilingan khusus sehingga terbentuk pakan.

"Adonan tersebut kemudian dijemur hingga kering dan pakan siap dimanfaatkan. Pakan bebek dari limbah telur bebek gagal menetas itu telah diujicobakan di peternakan bebek Kecamatan Pengasih, Kulon Progo," katanya.

Anggota kelompok mahasiswa UNY yang meraih dana dari Ditjen Dikti untuk Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang kewirausahaan itu adalah Novia Puspita Arum, Amalia Putri Utami, dan Pony Salimah Nurkhaffah.